Kamis,  28 November 2024

Pedagang Dan Pengunjung Tanah Abang Bandel 

NS/RN/NET
Pedagang Dan Pengunjung Tanah Abang Bandel 
Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

RADAR NONSTOP - Pasar Tanah Abang akan dibatasi. Hal ini lantaran pasar masih menjadi pusat sebaran Corona. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan aturan ganjil-genap toko di pasar saat PSBB transisi telah ditiadakan. Jam operasional pasar juga akan dinormalkan seperti sediakala.

"Akan dilakukan pengawasan ketat, jam operasinya akan dikembalikan normal, ganjil-genap di dalam pasar akan ditiadakan," kata Anies dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di kanal YouTube Pemprov DKI, Rabu (1/7/2020).

BERITA TERKAIT :
Pasar Jaya Salurkan Bantuan Bahan Pokok Untuk Korban Kebakaran Di Manggarai
Produk Ilegak Di Mangga Dua Dan Tanah Abang Marak 

Meski demikian, karena pasar masih menjadi salah satu area penularan virus Corona (COVID-19), aparat TNI-Polri dan petugas Pemprov DKI akan mengendalikan jumlah orang yang masuk pasar. Anies menegaskan jumlah pengunjung pasar tak boleh melebihi 50 persen kapasitas pasar.

"Tetapi jumlah orang masuk pasar akan dikendalikan. Jadi jumlah orang yang masuk pasar tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas di pasar. Dan ini akan dikendalikan oleh petugas-petugas yang akan ditempatkan di pintu-pintu masuk pasar untuk mengendalikan jumlah orang yang ada di pasar dalam satu waktu," papar Anies.

Anies menjelaskan jam operasional pasar dinormalkan kembali dengan tujuan menyebar jumlah kedatangan pengunjung. "Dengan cara seperti ini, jam operasinya dijadikan panjang supaya untuk menyebar jumlah kedatangan orang, tapi dikendalikan di pintu masuk," imbuh dia.

Anies mengungkapkan alasan aturan ganjil-genap pasar ditiadakan karena tak efektif. Pasalnya ditemukan fakta di lapangan, aturan itu tak mempengaruhi jumlah pengunjung.

"Ini dari feedback di lapangan, dalam praktiknya jumlah pengunjungnya tidak terpengaruh ganjil-genap. Dalam praktiknya, tetap datang. Kedua, transaksinya tetap jalan. Hari ganjil, penjual genap menitipkan pada yang ganjil. Hari genap, penjual yang ganjil menitipkan pada yang genap," ungkap Anies.

Belajar dari tak efektifnya aturan ganjil-genap toko-pasar, Pemprov DKI menilai lebih efektif mengendalikan jumlah pengunjung di pintu masuk dalam rangka mencegah kerumunan di dalam pasar.

"Jadi lebih penting kita mengendalikan jumlah orang yang masuknya daripada mengendalikan di dalamnya. Kemarin kan mengendalikan di dalamnya. Ini bagian dari pembelajaran kita," tutup Anies.