RADAR NONSTOP - Waras Wasisto, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat menggelar kunjungan kerja. Dalam sehari, aspirasi tiga Kelurahan langsung ditampung politisi asal Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
Pada kunjungannya, Waras juga membagikan masker sebanyak 200 pcs ke setiap Kelurahan.
Adapun ketiga Kelurahan itu yakni, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kelurahan Jati Murni, Kecamatan Pondok Melati dan Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/7/2020).
BERITA TERKAIT :Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi: PAD Harus Capai Target
Anggota DPRD Kota Bekasi Dorong Infrastruktur Berkelanjutan
Sekretaris Lurah (Sekel) Jatisari, Awis Subianto mengatakan bahwa atas nama Aparatur Kelurahan pihaknya mengucapkan terimakasih atas kunjungan Waras Wasisto selaku Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
"Apa yang Bapak Waras inginkan nanti akan kita siapkan, seperti Data Covid-19, Bansos dan Musrenbang. Namun, sebagai Aparatur Kelurahan Jatisari atas keinginan para RW agar pembangunan di sini merata, khususnya pembangunan kantor Kelurahan Jatisari," papar Awis Subianto kepada radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group).
Di lain sisi, Lurah Jatiwaringin, M. Reward Aprial turut mengatakan terimakasih sekali atas kunjungan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang hadir di Kelurahan Jatiwaringin ini yang ingin mendengar sekaligus melihat penanganan Covid-19 dan Bantuan Sosial (Bansos) baik itu data dari Kota Bekasi, Provinsi maupun Kementerian Sosial dan data soal Musrenbang siap diberikan.
"Untuk aspirasi yang ingin kami sampaikan, jujur kami sangat menginginkan sarana-prasarana Pemadam Kebakaran. Untuk lahan bangunan kami sudah punya dan itu ada di Lapangan, serta kendaraan mobil pemadam kebakaran di Kecamatan Pondok Gede ini belum punya. Semoga Bapak Waras bisa membantu merealisasikannya," ungkap Reward.
Terpisah, Lurah Jati Murni, Marsus turut mengucapkan bahwa apa yang diinginkan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat akan dipersiapkan, seperti Data Covid-19, Bansos, baik dari tingkat Pemda Kota Bekasi, Provinsi Jabar dan Kemensos serta data soal Musrembang akan disiapkan.
Di tempat yang sama, Sekretaris Lurah (Sekel) Jati Murni, Abdul Barkah, turut menyampaikan aspirasinya terhadap Wakil Rakyat Tanah Pasundan tersebut.
"Kalau untuk aspirasi yang ingin kami sampaikan seperti renovasi Kantor Kelurahan, Pembangunan Puskesmas dan adanya Gedung SMP Negeri 54 agar dapat ditampung dan dibantu oleh Bapak Waras, karena untuk Gedung Sekolah SMPN 54 saat ini statusnya masih ngontrak," ujarnya.
"Semoga aspirasi ini bisa dibantu Bapak Waras agar terealisasikan, Aamiin Yaa Rabbal'alamiin," tambahnya.
Sementara itu, Waras Wasisto, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat yang membidangi Kepemerintahan mengutarakankan, hingga hari ini masyarakat masih dibayangi dengan adanya wabah Pandemi Covid-19, dari PSBBu7u7 di Kota Bekasi sendiri sampai 5 kali perpanjangan sampai masuk ke New Normal yang tentunya perlu perhatian khusus.
"Artinya kita kepengen tahu sejauh mana di masing-masing Kelurahan ini apakah cenderung naik atau cenderung turun itukan kita kepengen tahu datanya dan itu terkait Covid-19," terang Waras.
Terkait Bansos, sambung Waras, tentunya kemarin tidak semua, baik itu dari Presiden, Kementerian Sosial, Gubernur Jawa Barat maupun dari Pemerintah Kota Bekasi tidak berjalan dengan baik dan mulus, karena dari awal memang diakui atau tidak, sudah terjadi mis soal data yang dipakai.
"Artinya, bicara data ini masih simpang-siur. Jadi, saya ingin mendapatkan data yang valid langsung dari pihak Kelurahan, tidak hanya ditataran Dinas Sosial atau Disdukcapil. Karena menurut saya pihak Kelurahan ini data valid yang didapat langsung dari pihak RT/RW diwilayahnya masing-masing. Sehingga, dari data itu bagaimana proses penerimaan Bansos ada kendala atau tidak, jadi kurang lebihnya bagaimana ini akan menjadi evaluasi bersama buat untuk tahapan bantuan-bantuan berikutnya, baik itu dari Kota Bekasi, Provinsi, maupun dari Pusat," terang Waras.
Untuk Musrenbang, sambung Waras, kita berdoa bersama agar Covid-19 ini benar-benar berlalu kan kita mulai konsen kembali bicara Pembangunan.
"Tentunya kita ingin mendengar dimasing-masing Kelurahan ini apa sih yang menjadi prioritas, apa sih yang paling dibutuhkan dimasing-masing wilayah? Kadang-kadang kan apa yang dibutuhkan Pemerintah Kota Bekasi, Pemerintah Provinsi maupun Pusat belum tentu pas untuk kebutuhan yang mendesak dimasing-masing wilayah khususnya di Kelurahan. Sehingga saya menyerap aspirasi itu," terang Waras.
Tadi, sambung Mas Waras - sapaan akrabnya, di dua Kelurahan yakni Kelurahan Jatiwaringin dan Jatisari saya mendapat temuan dan ini fakta bahwa ada yang harus menjadi perhatian bersama, diwilayah Pondok Melati, Jatiasih dan Pondok Gede inikan memiliki classter yang kayak jamur.
"Ketika saya tanya rekomendasi perizinannya hanya lingkup RT/RW kemudian lanjut meminta izin ke Pemerintah Kota Bekasi, sementara pihak Kelurahan tidak dilibatkan sama sekali. Padahal, ketika Classter ini laku terjual habis, dihuni oleh masyarakat, kemudian masyarakat berKTP di Kelurahan tersebut, semua beban menjadi tanggungjawab Lurah. Nah saya menyarankan sebaiknya Lurah dilibatkan dalam hal proses perizinan, paling tidak sebelum Pemerintah Kota mengeluarkan izin ada surat pengantar dari Kelurahan. Sehingga Lurah beserta RT dan RW-nya memberi tahu karena tau lokasinya, ini loh, ohh ini rawan banjir, AMDALnya begini, buang air salurannya begini. Jadi saya pikir, tidak mengurangi kewenangan Pemerintah Kota, sebaiknya ada surat pengantarnyalah dari pihak Kelurahan bisa dijadikan bagian dari PAD," imbuhnya.