RADAR NONSTOP - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bukti baru adanya penyebaran virus corona melalui udara atau airbone, yang dapat bertahan lama di dalam ruang tertutup, beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal itu, Epidemolog Universitas Airlangga Dokter Windhu Purnomo mengatakan penularan virus corona akan lebih mudah, mengingat virus tersebut dapat berada di udara sekitar 6-8 jam.
"Kalau dulu jaga jarak satu meter saja sudah cukup, kalau sekarang tidak. Orang-orang yang jaraknya berjauhan dari sumber penularan masih bisa terkena," ujarnya kepada media, Senin (13/7).
BERITA TERKAIT :HMPV Mirip COVID-19, Sasar Lansia & Anak-Anak, Wabah Dari China Bikin Parno Dunia
Lawrence Wong Kena COVID-19, Yang MMau Liburan Ke Singapura Waspada
Windhu juga menambahkan, pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker atau face shield lebih bisa melindungi masyarakat daripada menjaga jarak.
"Droplet ini berukuran lebih kecil (microdroplet), yang ukurannya kurang dari 5 micrometer, jadi tentu saja ini hal yang harus diwaspadai," tegasnya.
Gedung atau perkantoran, kata windhu, harus membuat tata ruang baru yang memungkinkan sinar matahari dapat masuk, agar sirkulasi udara mengalir dengan baik.