RADAR NONSTOP - DPRD DKI Jakarta sebaiknya tau diri. Sebab, saat ini para politisi Kebon Sirih itu sudah masuk klaster baru penyebaran Corona.
Warga DKI Jakarta diharapkan tidak dekat-dekat dengan para dewan. Sumber di Kebon Sirih menyebutkan, anggota dewan dan staf yang terjangkit Corona bertambah.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi tidak membantah. Kata dia, ada anggota dan PJLP di dua fraksi kembali terpapar.
BERITA TERKAIT :PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta
Seperti diberitakan, sebelumnya ada dua anggota dewan yang kena Corona. Om P sapaan akrab Prasetio meminta semua anggota fraksi di DPRD DKI melakukan tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Mulai hari ini sampai sepekan ke depan, saya mewajibkan seluruh fraksi tanpa terkecuali menjalani swab test, termasuk tenaga ahli dan PJLP di masing-masing lantai fraksi," kata dia.
Selain itu, DPRD DKI Jakarta juga memberlakukan pembatasan aktivitas di kantor selama dua pekan ke depan.
Pras menjelaskan, dalam masa pembatasan, semua aktivitas akan diawasi dengan ketat. Selama dua pekan itu juga semua bagian gedung akan disterilisasi disinfektan.
Gedung DPRD DKI pun sebelumnya ditutup selama lima hari, mulai 29 Juli hingga 2 Agustus 2020, lalu diperpanjang dari 3 Juli hingga 9 Agustus 2020.
Seperti diketahui, adanya nggota DPRD yang terpapar Corona kabarnya pasca melakukan kunjungan kerja alias kunker. Kunjungan itu sempat diprotes berbagai elemen dan organisasi serta LSM di ibu kota.
Entah kenapa dewan tetap nekat melakukan kunker. Seorang anggota dewan yang namanya enggan disebutkan mengaku, kunker dilakukan karena adanya desakan beberapa anggota.
"Biasalah kan lagi Corona, kalau gak ada kunker bokek dong. Saya gak mau ikut kunker hanya bela-belain duit gak seberapa," sindirnya.