Jumat,  22 November 2024

Ribuan Warga Solo Gelar Aksi Longmarch dan Kirab Budaya

BCR/RN
Ribuan Warga Solo Gelar Aksi Longmarch dan Kirab Budaya

RADAR NONSTOP - Ribuan masyarakat Solo yang tergabung dalam Barisan Solidaritas Masyarakat Surakarta Untuk Indonesia Damai (Bima Sakti) gelar aksi damai. 

Mereka melakukan longmarch dari kawasan Ngarsopura hingga di bundaran Gladag atau patung Slamet Riyadi. Sepanjang aksi meteka dihibur dengan kesenisn reog. Setidaknya ada tiga kelompok reog yang berparitisipasi. 

Aksi longmarch dimulai  dengan kirab bendera Merah Putih. Diikuti 78 elemen masyarakat seperti seperti PKL,  pengemudi becak, pedagang pasar, ojek online dan masyarakat marginal, mahasiswa, pelajar, ormas, paguyuban, budayawan dan seniman.

BERITA TERKAIT :
Tarik Ulur Bos Fraksi PDIP Di DPR, PAN Juga Bingung Tentukan Figur 
Bahlil Paksa Mundur Putri Akbar Tanjung (Sekar), Ada Agenda Besar Di Kampung Jokowi Nih?

Selama perjalanan mereka membentangkan juga membawa beberapa spanduk yang berisi ajakan untuk menjaga kota Solo.  

Seperti Rakyat Solo Cinta NKRI dan Antiintoleransi", dan "Mari Jaga NKRI". "Jangan Ganggu Kota Soloku yang Damai dan Penuh Kerukunan", "Dadiya Wong Sing Migunani Marang Liyan Aja Usreg Wae Marai Angel Golek Sandang Pangan" 

Koordinator aksi Kusumo Putra sampaikan munculnya aksi intoleran di kota Solo dan aksi pengerahan massa dari berbagai kelompok dengan beragam tujuan dan kepentingan, memunculkan kekhawatiran. 

"Budaya Kota Solo yang  dikenal adi luhung penuh toleransi, semakin luntur tergerus ambisi, kepentingan kelompok, golongan dan kepentingan politik tanpa mempedulikan yang lainnya," papar  Kusumo, Minggu (30/8/2020). 

Kondisi seperti ini, lambat laun budaya Kota Solo yang sudah dikenal menghargai Kebhinnekaan akan luntur. Warga Solo dikenal penuh kompromi dan Toleransi. 

"Salah satunya sejak jauh sebelum republik ini berdiri, masyarakat sudah terbiasa hidup rukun berdampingan tanpa memandang perbedaan suku, ras dan agama," imbuh Kusumo. 

Untuk itu Bima Sakti menyerukan  agar warga Solo bersatu kembali pada inti nilai budaya adi luhung warisan leluhur untuk mengimbangi dan mencegah radikalisme dan sikap intoleran.

"Sehingga perlu dibangun  dengan kebudayaan dan kearifan lokal. Kearifan lokal penting untuk digali kembali karena sangat bernilai baik bagi Kehidupan warga solo," lamjutnya. 

Solo yang nyaman, damai, santun,tenang, saling menghargai dan menghormati segala perbedaan itu merupakan roh warga Solo sejak dahulu sebelum Republik Indonesia ini lahir. 

"Selama beratus-ratus tahun warga kota Solo hidup dalam damai, penuh kebersamaan dan kerukunan antar anggota masyarakat," tandas Kusomo. 

Aksi diakhiri dengan deklarasi dan pernyataan sikap bersama warga kota Solo. Yang berisi 7 point dan intinya diantaranya warga asli kota Solo menginginkan kedamaian dan kondusifitas kota Solo. 

"Kami warga Solo sepakat bersama-sama menjaga harga diri  kota kami dengan segenap jiwa raga demi kota Solo yang berbudaya dan bermartabat. Dan siap berkorban apapun untuk menjaga NKRI yang kami cintai," pungkasnya. 

Dalam kesempatan tersebut juga  diakhiri dengan pembacaan deklarasi dan pernyataan sikap bersama warga kota Solo . Ada 7  point  intinya diantaranya warga asli kota Solo menginginkan kedamaian dan kondusifitas kota Solo. 

"Intinya   warga Solo sepakat bersama-sama menjaga harga diri  kota kami dengan segenap jiwa raga demi kota Solo yang berbudaya dan bermartabat. Dan siap berkorban apapun  NKRI yang kami cintai," tandasnya.

#Solo   #Aksi   #Budaya