RADAR NONSTOP - Pengadaan isi paket, packing dan penyaluran Bansos Covid -19 DKI Jakarta mulai diutak - atik. Pertanyaan publik pun menyeruak, siapa beking Bansos Bermasalah DKI?
Dikatakan bermasalah, pertama, pernyataan dan temuan anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Solikhah pada Juni 2020.
Dikatakan politisi PKS itu, di Kecamatan Cengkareng, Kalideres, dan Tambora bantuan beras yang diterima tak dapat disitribusikan kepada warga karena berkutu. Solikhah sendiri mengaku menemukan 30 karung beras berkutu itu di salah satu kelurahan.
BERITA TERKAIT :RK Kalah Survei Lagi Dari Pram, Dharma Kun Masuk Kotak
RIDO Kalah Di-Survei Dengan Pram-Rano, KIM Plus Masih Mandek Akibat Janda Kaya
Kedua, soal packing, proses penunjukan Syarief Hidayatullah (Caleg gagal Perindo) oleh Pasar Jaya untuk mengerjakan packing Bansos Covid -19, ditengarai penuh unsur KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
Sebab, menurut pengakuan Syarief sendiri, selama ini dirinya berkecimpung dibidang usaha kontraktor dan property. Dengan kata lain, Pasar Jaya tidak memiliki kualifikasi tertentu saat menyerahkan pekerjaan packing Bansos kepada pihak tertentu yang dia inginkan.
Menjawab hal tersebut, Syarief Hidayatullah mengatakan, bahwa dirinya mendapat job packing Bansos sebagai relawan.
Saat ditanya, bahwa relawan di Ibu Kota tak terhitung jumlahnya, lalu kenapa hanya dirinya dan Ormasnya yang mendapat job tersebut. “Siapapun boleh kok masuk,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, pihak Perumda Pasar Jaya belum memberikan penjelasan dan keterangan terkait rekrutmen tenaga packing dan penyalur Bansos DKI.