Jumat,  29 March 2024

OPINI

Kejahatan Era Corona, Dari Rampok, Geng Motor Hingga Mutilasi

NS/RN/NET
Kejahatan Era Corona, Dari Rampok, Geng Motor Hingga Mutilasi
Rekonstruksi pembunuhan mutilasi.

RADAR NONSTOP - Ancaman kriminalitas saat pandemi Corona bisa dibilang meningkat. Aksinya pun berbeda-beda. 

Ada yang menipu dengan membajak WhatsApp (WA), ada yang membobol minimarket dan ada juga pasukan geng motor hingga rampok bermobil. 

Bahkan, yang lebih mengerikan adalah soal sejoli mutilasi yang jasad korbannya ditemukan di Apartemen Kalibata, Jaksel. Sejoli itu tega memotong jasad korban 11 bagian demi menguras uang tabungan. 

BERITA TERKAIT :
Istri Ikut Arisan Online, Suami Dalangi Perampokan Minimarket 
Penjual Cilok Duel Lawan Begal, Sepertinya Depok Makin Beringas Aja...

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana sebelumnya menyatakan tingkat kriminalitas di wilayah hukumnya naik selama masa pandemi virus corona (Covid-19). Terjadi peningkatan kasus sebesar 10 persen pada bulan ini dibandingkan Maret 2020.

"Hasil analisa evaluasi, ada kurang lebih sekitar 10 persen peningkatan kasus kriminalitas yang terjadi kalau kita bandingkan antara satu bulan ke belakang dari bulan Maret sampai dengan bulan April," kata Nana dalam siaran langsung melalui akun Instagram Humas Polda Metro Jaya, Senin (27/4).

Nana mengatakan tindak kejahatan yang meningkat yakni kasus perampokan atau pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor, penyalahgunaan narkoba hingga penipuan.

Menurutnya, terjadi 17 kasus perampokan minimarket yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya dalam satu bulan terakhir ini.

"Ada 17 kasus bentuknya curas maupun curat terhadap 17 TKP minimarket yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya, kita berhasil mengungkap 13 dari 17 TKP dalam satu bulan ini," ujarnya.

Nana mengimbau kepada pemilik minimarket untuk tidak beroperasi selama 24 jam. Tak hanya itu, ia juga mengimbau agar setiap minimarket dilengkapi dengan kamera CCTV serta menempatkan seorang petugas keamanan untuk mengawasi.

"Cukup sampai pukul 20.00 WIB. Jadi tidak sampai pagi, ini kami mengimbau," katanya.

Selain kasus perampokan minimarket, kata Nana, dalam satu bulan terakhir pihaknya juga telah mengungkap 18 kasus dari 48 kasus berita bohong atau hoaks.

Sebelumnya, Polri membentuk satuan tugas khusus untuk mengatasi tindak kejahatan begal dan premanisme yang tersebar di seluruh Polda. Satgas tersebut dibentuk lantaran aksi kejahatan yang mulai marak terjadi selama darurat bencana nasional terkait virus corona.

Di Tangerang Selatan, TO (40), emak-emak pemilik warteg ini harus gigit jari lantaran tas berisi uang-nya dibawa kabur kawanan rampok. Si rampok beraksi dengan menaiki mobil.

Kawanan rampok menyasar warung makan (warteg) milik TO di Jalan Raya Puspiptek, Bakti Jaya, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (22/9/2020). Pelaku berjumlah 2 orang datang mengendarai mobil putih.

Data polisi menyebutkan, TO sempat menimpuk pelaku dengan baskom dan berteriak. Dan kawanan rampok kabur tancap gas.