Senin,  06 May 2024

Mundur Dari Partai Demokrat

Dukung UUP Ciptaker Takut Dicap Penjilat, Ferdinand Silat Logika

RN/CR
Dukung UUP Ciptaker Takut Dicap Penjilat, Ferdinand Silat Logika
-Net

RADAR NONSTOP - Demi mendukung Omnibus Law Undang - Undang Ciptaker dan pemerintah. Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahean mundur dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Kabar mundurnya Ferdinand Hutahean ini  dikabarkan dirinya sendiri lewat akun twitternya. Mungkin karena nggak ada yang peduli dan dianggap nggak penting apakah Ferdinand di Partai Demokrat atau tidak. Makanya Ferdinand ‘terpaksa’ koar - koar sendirian di akun twitternya.

“SAYA MEMUTUSKAN UNTUK PERGI DAN AKAN MENGUNDURKAN DIRI..!” begitu tulisnya lewat akun Twitter, Minggu (11/10/2020).

BERITA TERKAIT :
Pamer Kinerja, Puji-Puji AHY Akhirnya Dibalas Jokowi Juga...
Bang Zaki Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Paluta ke Demokrat

Ferdinand mengklaim, langkah yang diambil sudah masuk ke dalam soal prinsip dalam politik kebangsaan yang dia miliki.

“Jadi kalau sekarang pun saya akan pergi dari Partai Demokrat, itu juga karena soal prinsip dan keyakinan politik, jalan politik kebangsaan yang saya yakini terlepas apakah saya salah atau benar dengan prinsip yang saya yakini,” ujarnya.

Agar publik tidak menilai kemunduran dirinya karena ingin menjilat pemerintah atau Jokowi, Ferdinand terlebih dulu memberikan narasi bukan untuk cari muka.

Hebatnya lagi, merasa pengunduran dirinya akan menjadi perhatian publik dan  tidak ingin cap penjilat melekat pada dirinya, Ferdinand lantas bersilat logika.

“Kalau saya punya mental penjilat, harusnya 2014 Jokowi saya jilat dan puja puji, sudah pasti saya jadi pejabat. Tp tidak kan? Saya pergi untuk sebuah prinsip,” ungkapnya.

Diketahui, Ferdinand merupakan salah satu pendukung Jokowi pada pemilu pertama kali 2014, namun berbalik arah mendukung Prabowo pada periode berikutnya, walau berakhir dengan kekecewaan.

“Dari 2012 sejak kemunculan Jokowi, saya sudah aktif turut serta mendorong dan menekan PDIP agar mencapreskan Jokowi, dan 2014 Jokowi jadi Presiden,” klaimnya seolah merasa paling berjasa dengan pencapresan Jokowi.

“Tapi saya beda prinsip soal subsidi dan pembangunan infrastruktur maka sy pergi. Kenapa pergi? Karena ini soal prinsip dan yang berani pergi bukan penjilat,” tukasnya.

Ferdinand menjelaskan dukungannya pada pemerintah bukan karena dukungannya pada Jokowi semata, namun karena ada kepentingan yang ingin ia perjuangkan.