RADAR NONSTOP - Meski tak punya pengalaman di bidang pelabuhan. PT Waskita Karya (Persero) tetap ngebet jadi operator Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.
Begitu dikatakan Sekretaris Perusahaan Waskita Karya, Ratna Ningrum, menyampaikan emiten berkode WKI tersebut masih dalam proses pemenuhan persyaratan administrasi.
"PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI) sebagai perusahaan investasi infrastruktur tengah berpartisipasi pada tender operator Pelabuhan Patimban," ujar Ratna kepada awak media, Selasa (20/10/2020).
BERITA TERKAIT :Warning, Penikmat Duit Proyek Jalur KA Besitang-Langsa Sumut
Korupsi DJKA Kemenhub Diayun Terus, KPK Kapan Borgol Pelaku Utamanya.
Meski tak memiliki pengalaman dalam bidang pelabuhan, pihaknya yakin dapat lolos menjadi operator pelabuhan.
"Untuk tahap prakualifikasi, saya akan update infonya. Saat ini WKI masih mengikuti proses tender tersebut dan dalam proses pemenuhan persyaratan administrasi," tuturnya.
Waskita bukan satu-satunya perusahaan pelat merah yang berminat dalam lelang operator Pelabuhan Patimban. Operator Pelabuhan Tanjung Priok, PT Pelindo II (IPC) juga menyatakan akan mengikuti tahapan dan proses yang ada di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk masuk bursa lelang operator Pelabuhan Patimban.
Sebelumnya, EVP Sekretariat Perusahaan Pelindo II Ari Santoso mengatakan diundang pada acara market confirmation oleh Kemenhub untuk menjalani tahapan prakualifikasi pada minggu ke-1 April 2020.
"IPC terus mencermati informasi dan kebijakan dari Kemenhub, sebagai pemilik proyek tersebut," ujarnya.
Sebelumnya Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ayodhia GL Kalake menyatakan Pelabuhan Patimban akan mulai beroperasi pada Desember 2020 mendatang.
Itu mundur dari target operasional awal yang direncanakan November 2020.
"Pelabuhan terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok ini siap menghubungkan berbagai wilayah produktif di Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, dan sekitarnya," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Sementara, Asisten Deputi Infrastruktur Konektivitas Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Rusli Rahim menyatakan pemerintah masih punya waktu dua bulan untuk mempersiapkan operasional Pelabuhan Patimban.
Hal ini bisa dimanfaatkan untuk menyinergikan berbagai k/l. "Dengan demikian Pelabuhan Patimban dapat dioperasikan sesuai rencana," imbuh dia.