Rabu,  24 April 2024

Jangan Ke Puncak & Bandung, Pedagang: Bisa Bangkrut Dah Kita 

NS/RN
Jangan Ke Puncak & Bandung, Pedagang: Bisa Bangkrut Dah Kita 
Pedagang kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

RADAR NONSTOP - Para pedagang di Puncak, Bogor, Jawa Barat bakal gigit jari. Karena, adanya himbauan agar tidak liburan saat cuti bersama tanggal 28-30 Oktober 2020 membuat pedagang rugi. 

"Wah, rugi dong kang. Gimana sih ini," keluh Indra, pedagang sekuteng di kawasan Puncak pada Rabu (21/10) dini hari.

Bapak satu anak ini mengaku, harusnya tidak ada larangan warga untuk berlibur ke Puncak. "Kita ini sudah hampir bangkrut. Kalau gini bisa bangkrut beneran nih," ucapnya.

BERITA TERKAIT :
Harga Beras Makin Gak Jelas, Emak-Emak Teriak Lagi, Mendag Zulhas Berkelit Lagi Aja?
Derita Pedagang Beras: Omzet Turun Dikomplain Lagi

Begitu juga pedagang kuliner di Bandung. "Lha, kita itu ramai kalau liburan, banyak warga Jakarta beli. Kalau dilarang gimana atuh," terang Sumi, pedagang serabi di Kota Bandung.

Seperti diberitakan, Mendagri Tito Karnavian meminta agar warga tidak liburan ke Puncak dan Bandung.

Larangan itu kata mantan Kapolri itu untuk keselamatan. Masyarakat tidak kata dia, agar tidak bepergian ke tempat ramai atau ke tempat yang penuh dengan kerumunan orang. 

Seperti contohnya kawasan Puncak di Jawa Barat, atau sejumlah destinasi wisata di Bandung maupun pantai.

"Kita ingat klaster keluarga, satu terkena semua terkena. Karena itu satu menahan diri untuk tidak berlibur ke tempat yang akan banyak kerumunan," ujarnya seperti dikutip dari CNBC, Selasa (20/10).

Sebagai tindakan antisipasi, Tito akan memberikan instruksi kepada seluruh daerah maupun Forkopimda untuk mengidentifikasi daerah-daerah lokasi hiburan. Pemerintah ingin agar para pengelola tempat hiburan dapat menerapkan protokol kesehatan.

"Diatur dengan para pengelola agar tidak terjadi kerumunan. Mungkin dengan mengurangi kapasitas. Tidak adanya kegiatan, izin kepolisian, tidak memberikan izin kegiatan keramaian dengan musik-musik," tegasnya.

Presiden Jokowi sendiri sudah mewanti-wanti jangan sampai libur panjang berdampak pada kenaikan kasus virus Corona di Indonesia. Jokowi pun mengingatkan soal long weekend pada Agustus 2020 yang mengakibatkan kasus Corona meningkat.

Jokowi mengajak para menterinya menyusun strategi agar peristiwa itu tidak terjadi lagi. Jangan sampai kasus Corona di Indonesia naik akibat libur panjang atau long weekend.

"Ini perlu kita bicarakan agar kegiatan libur panjang dan cuti bersama ini jangan sampai berdampak ke kenaikan kasus Covid," ungkapnya.