Pilpres AS
Klaim Menang Tapi Donald Trump Ngaku Pilpres Penipuan Besar
RADAR NONSTOP - Pilpres Amerika Serikat (AS) berlangsung seru. Dua kubu yang bertarung yakni Donald Trump dan Joe Biden.
Baik Trump dan Biden mengklaim sama-sama menang. Hingga berita ini diturunkan masih ada juataan suara yang belum dihitung.
Trump menuntut agar penghitungan suara dihentikan dan menyebut telah terjadi “penipuan” terhadap publik Amerika.
BERITA TERKAIT :Bitcoin Makin Gacor, Trump Bikin Pemain Kripto Sumringah
60 Hari Jelang Berakhir Masa Jabatan, Joe Biden Kompori Ukraina Bom Rusia
"Terus terang, kami memang memenangkan pemilihan ini," kata Trump dalam pidato dari Gedung Putih, Rabu (4/11/2020) sebagaimana dilansir Reuters.
Tanpa memberikan bukti, Trump mengatakan proses Pilpres AS ini adalah sebuah penipuan besar terhadap rakyat AS.
"Ini adalah penipuan terhadap publik Amerika," kata Trump, yang kemudian mengatakan bahwa dia akan membawa hasil Pilpres AS ini ke Mahkamah Agung AS.
Undang-undang pemilu di semua negara bagian AS mengharuskan semua suara dihitung. Tahun ini jumlah suara yang dihitung lebih banyak dari Pilpres sebelumnya karena orang-orang memberikan suara lebih awal melalui pos dan secara langsung dalam menghadapi pandemi virus corona.
Meski memenangi lebih banyak negara bagian, Trump saat ini tertinggal tipis dalam jumlah suara elektoral dari saingannya Wakil Presiden Joe Biden. Trump sementara mengantongi 213 suara elektoral sementara Biden memiliki 220.
Biden sendiri sebelumnya telah menyuarakan keyakinan bahwa dirinya akan memenangi Pilpres AS 2020. Berbicara di Wilmington, Delaware, Biden mengatakan bahwa pihaknya berada di jalur yang tepat menuju kemenangan.