Rabu,  24 April 2024

Rumah Aktivis Tasikmalaya Kenalkan Sosialisme Islam Ke Pemuda

SN
Rumah Aktivis Tasikmalaya Kenalkan Sosialisme Islam Ke Pemuda

RADAR NONSTOP - Dalam rangka membangkitkan literasi di Kabupaten Tasikmalaya, kelompok muda yang terhimpun dalam Rumah Aktivis menggelar diskusi rutin dengan melibatkan sejumlah tokoh dari berbagai organisasi pemuda.

Seperti pada jumat, 6 November 2020 malam, agenda diskusi Sosialisme Islam digelar bersama seniman dan budayawan Kabupaten Tasikmalaya, Dede Amsa.

Andri Nurkamal, Penggagas Rumah Aktivis mengatakan aktivis Muda Kabupaten Tasikmalaya perlu memahami dunia pergerkan Islam secara komprehensif. Salah satu nya tema "Ngaji Sosial Dalam Perspektif Islam".

BERITA TERKAIT :
Momen Hari Tani, Pemkab Bekasi Diminta Jangan Cuek Sama Petani
Proyek LRT Velodrome-Manggarai Masalah, Seribu Aktivis Siap Kepung Kantor Pj Gubernur DKI

"Islam itu tidak hanya berbicara masalah sholat, zakat, puasa dan ibadah personal lain nya. Tapi, Islam kaffah itu bicara soal semua aspek kehidupan manusia, termasuk gerakan dakwah. Salah satunya, sosialime itu sendiri. Islam sudah sejak awal bicara soal ini," katanya di Tasikmalaya, Jumat (6/11/2020).

Seniman dan Budayawan Tasikmalaya, Dede Amsa mengatakan Islam tidak bisa memisahkan dimensi satu dengan yang lain. Ia menyatakan sebagai agama yang menjunjung tinggi kemanusiaan, kajian sosial harus kembali di satu padukan.

"Islam adalah nilai terpadu yang tidak melepaskan dimensi yang satu dengan dimensi lainnya. Islam tidak memusuhi Sosial. Sebaliknya, justeru Islam sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan," jelas Dede.

"Maka gelaran ngaji sosial dalam Islam adalah seperti kembali menyatukan dua dimensi inti Islam yang beberap waktu terpisah atau (sengaja) dipisah-pisahkan oleh pihak yang tidak mengerti Islam," tambahnya.

Aktivis Sosial Tasikmalaya, Damuh, mengungkapkan dengan adanya kajian sosial tersebut, ia merasa perjuangan sosial yang selama ini digarap olehnya beserta tim menjadi lebih menguat karena seiring seirama dengan semangat Islam.

Diketahui, acara tersebut dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta dari elemen Pemuda Pelopor Kab. Tasikmalaya, Ketua KOTI Mahatidana Kab. Tasikmalaya, PK. KNPI Sukaresik, Karangtaruna Sukaresik, PC. Pemuda Persis, PAC. Pemuda Pancasila, Komunitas Bajad, dan Kapolsek Sukaresik.