RADAR NONSTOP - Tangisan dan tetesan air mata tak bisa terbendung. Sebab, perjuangan honorer K2 yang berharap bisa menjadi PNS kandas.
Nurbaiti, Koordinator Wilayah Honorer K2 DKI Jakarta yang ikut masuk ke Kompleks Istana Negara, Selasa (30/10), keluar dengan mata berkaca-kaca.
Dia bahkan tak sanggup lagi menahan tangis saat berbicara di atas mobil komando.
BERITA TERKAIT :3.568.212 Ikuti Seleksi CPNS, Peserta Jangan Percaya Beking Dan Calo
Istana Garuda IKN Belum Rampung Apa Mandek?
Nurbaiti ikut masuk bersama Ketum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih dan perwakilan Tim 9. Namun, yang terjadi di dalam kompleks kantor kepresidenan tak sesuai harapan mereka.
Sebelum menyampaikan apa yang terjadi di dalam, Nurbaiti mengatakan sudah berkomunikasi dengan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu.
"Tadi saya sudah bilang sama Pak Kapolres, apa pun yang terjadi, tangan saya bersama Bu Titi siap diborgol pada hari ini," kata Nurbaiti, sambil menangis.
"Saya barusan dipanggil pihak Istana, berita duka buat kita semua. Bapak Presiden tidak mau menemui kita hari ini," lanjut Nurbaiti.
Kepada pihak Istana yang menemui perwakilan honorer K2, Nurbaiti sudah menyampaikan puluhan ribu massa akan bertahan di depan Istana sampai besok.
"Teman-teman siap bertahan sampai besok?" tanya Nurbaiti dijawab siap oleh massa K2.
"Kita lebih baik habis uang jutaan untuk sewa bus, daripada status kita tidak ada kejelasan. Saya ingin teman-teman pulang dengan tersenyum membawa kabar gembira. Saya ingin kita pulang membawa hasil," tuturnya.
BACA JUGA: Via Vallen Bikin Heboh Demo Honorer K2 di Istana Negara
Massa honorer K2 (kategori dua) yang menggelar aksi 30 Oktober tetap memilih bertahan di Jakarta.
Dalam keterbatasan logistik, tidak menyurutkan semangat mereka memperjuangkan nasib agar bisa diangkat menjadi PNS.
Ketum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih, walaupun dalam keterbatasan logistik, seluruh honorer K2 tetap semangat dan punya keyakinan. Mereka juga punya keberanian untuk bersikap membela hak-hak honorer K2.
"Kami akan lawan kalau kebijakan yang diambil pemerintah masih tetap tidak berkeadilan," ujar Titi.
Honorer K2 lebih memilih tidur di jalanan depan Istana tanpa alas. Mereka juga melaksanakan salat di jalan. Untuk bersih-bersih mereka numpang di instansi yang terdekat dengan Istana Negara.