RADAR NONSTOP - Kasus Bansos yang menjerat Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara ternyata banyak masalah. Warga yang menerima Bansos mengaku kesal.
Kekesalan warga lantaran beras yang diterima banyak yang keras saat dimasak. "Kalau dibandingkan dengan Bansos dari Anies ya beda jauh. Kalau dari Kemensos berasnya keras, kalau dari Anies pulen enak," terang Dito warga Kebon Jeruk, Jakbar, Senin (7/12).
Begitu juga dengan Muji. Emak-emak tiga anak ini menyatakan, dirinya jika dapat Bansos dari Kemensos selalu dijual. "Saya jual paling laku cuma Rp 150 ribu karena isinya biasa aja. Kalau Bansos dari Anies saya makan karena berasnya pulen," tukas warga Jaktim ini.
BERITA TERKAIT :Fokus Sejahterakan Umat, BAZNAS RI Teken MoU Dengan Kemensos
Duit Bansos Jakarta Cair, Per Orang Dapat 900 Ribu
Seperti diberitakan, Juliari P Batubara kini sudah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan korupsi bantuan sosial (Bansos) Covid-19. Setiap satu paket sembako Bansos dikorupsi sebesar Rp10 ribu.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan satu paket sembako bansos untuk masyarakat berharga Rp300 ribu. Bansos itu merupakan bagian dari kerja sama Kementerian Sosial dengan beberapa perusahaan rekanan.
"Untuk fee tiap paket bansos disepakati oleh dua pejabat pembuat keputusan (PPK) Kemensos Matheus Joko Santoso (MJS), dan Adi Wahyuni (AW) sebesar Rp10 ribu per paket sembako," kata Firli di Gedung Merah Putih KPK.