Jumat,  19 April 2024

Omzet Anjlok 80 Persen, Harus Ada Solusi Untuk Hidupkan UKM 

NS/RN
Omzet Anjlok 80 Persen, Harus Ada Solusi Untuk Hidupkan UKM 
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Corona telah merusak ratusan ribu UKM. Di Jabodetabek, ada ribuan UKM yang ambruk dan gulung tikar. 

Persatuan UKM Jabodetabek menyebut sejak Corona melanda negeri ini sudah ada ribuan yang gulung tikar. Penyebabnya adalah karena omzet anjlok hingga 80 persen. 

UKM saat ini tidak bisa lagi hidup lantaran modal yang dikeluarkan tidak sebanding dari omzet yang didapat. "Parah mas, 8 outlet bakso saya di mal tutup. Sekarang sisa satu aja, inipun omzetnya parah," tegas Samitri, UKM di kawasan Pusat Belanja, Lebak Bulus, Jaksel, Sabtu (26/12).

BERITA TERKAIT :
Harga Beras Makin Gak Jelas, Emak-Emak Teriak Lagi, Mendag Zulhas Berkelit Lagi Aja?
Derita Pedagang Beras: Omzet Turun Dikomplain Lagi

Dia mengaku, karena sudah tidak sanggup bayar karyawan jadi dirinya turun langsung melayani konsumen. "Ini aja pas-pasaan. Gak ada untung, harus ada solusi biar kami ini bisa hidup," bebernya. 

Di Bekasi, Jawa Barat juga tragis. Deni, pemilik makanan kripik yang sebelum Corona ada 13 tempat kini tinggal 3 saja. 

"Bisa hidup aja dah bagus, hancur semua. Gak ada solusi harusnya UKM dijaga dong," ucapnya.

Asosiasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia sebelumnya mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 telah menyebabkan 30 juta UMKM dari total 63 juta unit usaha di Indonesia bangkrut.

Dan salah satu penyebab bangkrutnya UMKM saat ini karena penyaluran bantuan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional sangat lambat, dan tidak tepat merangkul seluruh UMKM.