RADAR NONSTOP - Mengawali tahun 2021, Provinsi DKI Jakarta kembali mendapat penghargaan. Kali ini, datang dari Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) berupa Harmony Award 2020.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa hanya DKI Jakarta yang mendapatkan Harmony Award 2020. Anies menyebut Harmony Award itu merupakan penghargaan terhadap daerah yang mampu menciptakan suasana rukun dan kondusif bagi warganya.
"Hanya Provinsi DKI Jakarta yang menerima Harmony Award untuk pemerintah daerah dan untuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang juga diumumkan langsung oleh Menag, Bapak Yaqut Cholil Qoumas. Award ini berikan karena Pemprov DKI memenuhi empat aspek penilaian, yakni; Kerukunan antar umat bergama, Inovasi Pemda, Kerja sama dengan FKUB dan Aktif dalam pencegahan potensi konflik," kata Anies dalam laman Fb miliknya, Rabu (6/1/2021).
BERITA TERKAIT :Golput Di Jakarta Bengkak, Anggaran KPU Rp 900 Miliar Diminta Diaudit
Usai Nyoblos Ke Banjiran, 51 RT di Jakarta Kelelep
Anies mengibaratkan bahwa kerukunan dan harmoni seperti aliran listrik bagi warga. Dimana, ketika aliran listrik mengalami gangguan, PLN menjadi pihak yang pertama kali disalahkan. Sementara, lanjutnya, ketika listrik mengalir dengan baik, tidak sadar bahwa ada usaha keras dibelakangnya.
"Kita biasanya tidak sadar bahwa kesejukan dan harmoni itu adalah kebutuhan bersama sampai muncul kegaduhan. Mirip dengan listrik dirumah; saat listrik mengalir, kita jarang ingat usaha keras PLN yang bekerja keras dibalik layar. Begitu listrik mati, baru ramai-ramai membicarakan PLN," ujarnya.
"Sama dengan harmoni. Saat ada suasana kesejukan, keteduhan dan ketenangan di masyarakat biasanya kita tidak menyadari bahwa sebenarnya ada usaha serius dibalik hadirnya suasana itu," lanjutnya.
Lebih lanjut Anies mengungkapkan, Jakarta adalah miniatur Indonesia dalam peta kerukunan umat beragama. Lantaran, ucap Anies, semua agama yang berkembang di Indonesia ada di Jakarta dengan peran dan kontribusi masing-masing. Atas hal itu, ia mengatakan penghargaan tersebut juga bentuk apresiasi bagi FKUB.
“Penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi untuk kami di pemerintahan saja. Hal ini karena Jakarta merupakan miniatur Indonesia dalam melihat peta kerukunan umat beragama. Hampir semua agama yang berkembang di Indonesia hadir di sini dengan berbagai peran dan kontribusinya dalam pembangunan," jelasnya.
Sementara itu, Ketua FKUB DKI Jakarta, Dede Rosyada mengatakan inovasi dan kerja sama yang dilakukan FKUB di tahun pandemi salah satunya adalah turut serta hadir dalam rangka mengatasi dampak pandemi covid-19. Ia menegaskan, selama kepentingan umat manusia lebih utama ketimbang kepentingan pribadi, maka kerukunan lintas agama akan terjalin dengan baik.
“Inovasi yang kita lakukan ialah aktif berkegiatan untuk mengatasi dampak dari pandemi ini, yang telah berdampak banyak kepada masyarakat. Oleh karena itu, FKUB hadir mendistribusikan bantuan-bantuan dari Pemda, maupun perusahaaan. Kita sebagai umat manusia lebih mengutamakan kemanusiaan daripada kepentingan pribadi, agar kerukunan lintas agama tetap terjalin dengan baik,” paparnya ketika menghadiri acara silaturhami Pemprov dengan FKUB di Balaikota, Rabu (6/1).
Untuk diketahui, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta telah berperan dalam berbagai upaya memelihara, menjaga dan mengembangkan harmonisasi kehidupan umat beragama, melalui forum-forum dialog, sosialisasi berbagai kebijakan pemerintah tentang kerukunan umat beragama, dan menyerap aspirasi masyarakat terkait kerukunan beragama untuk disampaikan kepada pemerintah.
Selain itu, FKUB DKI Jakarta juga terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait pendirian rumah ibadah. Sepanjang tahun 2020, FKUB DKI Jakarta menerima permohonan rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) rumah ibadah sebanyak 7 permohonan dari berbagai macam kelompok agama.