Klaim Punya Strategi Ideal, Aktivis: Rekomendasi Pansus Banjir DKI Biasa Aja

RN - Ketua Mahasiswa Islam Progresif (Massif) Jakarta, Ilham Nurhidayatullah mengatakan rekomendasi yang dilaporkan Pansus Banjir DKI pada akhir tahun 2020 lalu tidak jauh berbeda dengan langkah penanganan yang dilakukan Gubernur Anies sebelum pansus itu dibentuk.

"(Rekomendasi) penangangan banjir yang disampaikan Pansus tempo hari itu normatif, istimewanya dimana?, substansinya sama dengan yang sudah disiapkan Pemda DKI," ungkap Ilham di Jakarta, Selasa (9/2/2021).

Ilham mengungkapkan, yang disampaikan Anies sebelum Laporan Pansus disebutnya cukup antisipatif, taktikal dan kolaboratif. Hal itu seperti diistilahkan Anies sebagai 'Tiga Kata Kunci'.

BERITA TERKAIT :
Pramono Jangan Mau Dikibuli, Para Pemburu Jabatan Jago Klaim Dan Pasang Boneka

---

PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?

---

"Siaga, Tanggap dan Galang itu yang dilakukan Anies saat ini," lanjutnya.

Selain itu, Ilham menyebut langkah-langkah yang dilakukan Pemprov melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI juga diakui banyak pihak sebagai upaya-upaya solutif menghadapi musim banjir tahun ini.

"Ada gerebek lumpur, pembuatan sumur resapan, pembuatan polder, normalisasi sungai dan lain-lain. Jadi sebetulnya, yang dibutuhkan warga itu solusi yang cepat dan tepat," tegasnya.

Belakangan, persoalan banjir di Jakarta kembali mencuat. Tercatat ada beberapa titik mengalami banjir setelah beberapa hari terakhir curah hujan di Ibukota terbilang tinggi. Sedikitnya 22 RW tergenang hingga 150 cm ketinggian air. Bahkan, diinformasikan 6 RW diantaranya terdampak banjir cukup parah.

Ketua Panitia Khusus (Pansus) Banjir DKI Jakarta, Zita Anjani mengaku jauh sebelumnya sudah mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai strategi ideal yang ia gagas guna mengantisipasi banjir di Jakarta.

"Jauh sebelum kejadian, kami (DPRD) sudah membantu Pemprov lewat Pansus Banjir. Saya sudah sampaikan ke Gubernur strategi ideal mengatasi banjir. Lawan banjir tidak cukup hanya dengan anggaran besar. Tapi komitmen dan alokasi yang tepat sasaran, itu kunci utamanya," ujar Zita pada keterangan tertulis di Jakarta, Senin (8/2) kemarin.