RN - Cita Citata kaget. Dia mengaku tidak tau kalau namanya keseret-keseret kasus suap Bansos Corona di Kemensos.
Nama Cita Citata terseret setelah tampil dalam kegiatan Kemensos di Labuan Bajo. Kala itu, Cita Citata didapuk sebagai pengisi acara.
"Namaku dibawa? Nggak tahu," jawab Cita Citata terkaget saat berbincang dengan detikcom melalui sambungan telepon.
BERITA TERKAIT :Setyo Budiyanto Jadi Ketua KPK, Bakal Geber OTT Ke Koruptor
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
"Aku nggak tahu apa-apa," lanjutnya.
Cita Citata menyebut tak cuma dirinya yang tampil di acara tersebut. Dengan nada kaget, ia juga meyakinkan dirinya tak tahu apa-apa soal dugaan korupsi itu.
"Dia ngundang bukan saya doang, banyak banget. Terus saya juga nggak tahu apa-apa," tegasnya.
Cita Citata mengaku sudah tahu ada kasus korupsi bansos Corona. Akan tetapi, ia tak menaruh curiga karena saat tampil di acara itu, ia mengaku hanya menyanyi saja.
"Udah dengar sebelumnya pas waktu ditangkap. Untung waktu itu maksudnya nggak ngapa-ngapain, maksudnya cuma nyanyi saja. Ya biasalah normal kalau orang dipanggil, kan gitu. Udah, nggak ada kejanggalan apa-apa sih," kisahnya.
Cita Citata juga mengisahkan awal mula tampil dalam acara tersebut. Kala itu, prosesnya seperti biasa dirinya tampil menghibur sebagai pedangdut.
"Saya kan nggak ikut ke dalam masalah mereka kan. Saya dipanggil saja tanpa tahu, maksudnya ada masalah seperti itu kan. Terus juga waktu yang manggil saya kan bukan Batubara langsung, tapi siapa ya, saya lupa," ungkap Cita Citata.
"Jadi waktu itu yang manggil saya dan komunikasi sama tim saya itu bukan Batubara-nya langsung. Saya waktu itu, say thanks sih ke bapak Batubara itu. Cuma yang saya tahu yang ngundang itu bukan dia. Aduh, lupa ya. Pasti 2020."
Dalam kasus ini, Juliari Peter Batubara dan pejabat Kemensos Adi Wahyono serta Matheus Joko Santoso ditetapkan menjadi tersangka bansos Corona. Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja juga jadi terdakwa dalam sidang di Pengadilan Tipikor.
Keduanya didakwa memberi suap ke mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara dkk. Harry disebut jaksa memberi suap Rp 1,28 miliar, sedangkan Ardian memberi Rp 1,95 miliar.