Jumat,  29 November 2024

Anies Diminta Bongkar Semua Kasus Eks Bos Sarana Jaya dan Kaitannya dengan DPRD DKI

SN/DIS/RN
Anies Diminta Bongkar Semua Kasus Eks Bos Sarana Jaya dan Kaitannya dengan DPRD DKI

RN - Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Haris Azhar mengatakan, para pelapor Yoory C Pinontoan merupakan peniup peluit atau wistleblower bagi berbagai kasus yang terjadi di Perumda Sana Jaya. Untuk itu, ia meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera menemui dan bicara dengan mereka.

"Saya pikir Anies Baswedan harusnya signalnya tinggi untuk bikin perubahan yang signifikan, termasuk juga segera menemui para wistleblower, dengarkan mereka," ujar Haris seperti dilansir kompas tv.

Haris pun menegaskan, bahwa dirinya mempunyai data soal kasus Sarana Jaya di beberapa tempat lainnya. "Dari data yang saya punya, sebetulnya ini bukan satu lokasi, ada beberapa tempat yang lain," ungkapnya.

BERITA TERKAIT :
PKS Kasih Selamat Ke Anies Bawa Pramono Jadi Gubernur DKI, Mulyono Gak Laku Dong?
Ara Sebut Jokowi Macan Tidur, Gara-Gara Anies Dukung Pramono 

Lebih lanjut Haris menyebutkan, para wistleblower ini sempat juga dilaporkan atasan mereka di Sarana Jaya ke Kejaksaan Tinggi DKI lantaran diduga mengetahui kongkalikong yang terjadi pada proses pembebasan lahan di Sarana Jaya.

"Ketika mereka mengungkap ini, diketahui oleh pimpinan dari Sarana Jaya, mereka dicarikan (dalam tanda petik) masalah dan dilaporkan ke kejaksaan tinggi DKI Jakarta oleh si pimpinan Sarana Jaya," tegasnya.

"Mereka (wistelblower) ini dilaporkan ke Kejaksaan tinggi untuk kasus pada project yang lain," sambungnya.

Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta, Rico Sinaga mendorong Direktur Lokataru, Haris Azhar untuk membongkar kasus Perumda Sarana Jaya hingga tuntas. Rico menduga, selain Sarana Jaya, kasus korupsi juga terjadi di BUMD dan SKPD DKI Jakarta.

"Saya mendorong Bung Haris Azhar agar membongkar kasus tanah ini sampai tuntas, karena pembelian-pembelian tanah yang dilakukan SKPD-SKPD serta BUMD2 dilingkungan Pemprov DKI Jakarta kemungkinan ada yang bermasalah seperti kasus di Sarana Jaya," ucap Rico.