Jumat,  29 March 2024

Tekan Radikalisme, Wagub Minta Pemerintah Ubah Sistem Pendidikan

DIS/RN
Tekan Radikalisme, Wagub Minta Pemerintah Ubah Sistem Pendidikan

RN - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta pemerintah untuk membuat regulasi atau kurikulum pendidikan untuk menekan paham radikal di kelompok anak muda. Hal ini dimaksudkan agar teror bom bunuh diri seperti di Gereja Katedral Makassar, tidak terulang lagi.

"Tentu tugas pemerintah membuat regulasi, silabus, kurikulum dan sebagainya bersama pihak swasta untuk pembelajaran daripada anak-anak ini sesuai," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/3).

Ia berpendapat aksi teror dengan cara meledakkan diri menggunakan bom, merupakan cerminan kedangkalan daya pikir masyarakat. Salah Satu jalan untuk melatih daya pikir, dimulai dari pendidikan.

BERITA TERKAIT :
Terancam Gagal ke Senayan, Pengamat: Pras Cocok Jadi Cawagub
Tahun 2024, Pemerintah Kucurkan BOSP Rp57 Triliun, Bukti Kepedulian Jokowi Terhadap Pendidikan

Selain pendidikan, untuk menekan paham radikalisme juga ditentukan oleh lingkungan. Untuk itu dia menuturkan, masyarakat berusia muda perlu diawasi bagaimana pola sosialisasi mereka.

"Anak-anak kita ini harus kita awasi bahwa hidupnya hari-harinya lingkungannya agar baik dan itu perlu kerjasama semua," tandasnya.

Diketahui bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral, Makassar Bom meledak di depan gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pagi.

Berdasarkan keterangan awal disebut pelaku berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor secara berboncengan. Keduanya hendak masuk ke dalam gereja namun dihalau oleh petugas keamanan. Bom pun meledak hingga melukai belasan orang dan merusak beberapa fasilitas.

Dari kejadian itu, polisi kemudian melakukan penangkapan terduga teroris lainnya di dua lokasi; Condet, Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi.