Senin,  25 November 2024

Ketua PSTI Sebut Sepak Takraw di Kota Bekasi Minim Fasilitas dan Bibit Atlet

YD/DIS/RN
Ketua PSTI Sebut Sepak Takraw di Kota Bekasi Minim Fasilitas dan Bibit Atlet

RN - Meski minim fasilitas, khususnya tempat latihan Cabang Olahraga atletik sepak takraw diwilayah Kota Bekasi, Jawa Barat tidak menghalangi optimisme dalam perolehan medali pada Porda Jabar 2022 mendatang.

Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kota Bekasi, Abdul Muin Hafidz, optimisme satu medali emas dipersembahkan untuk daerah. Hal tersebut karena saat ini tidak ada batasan umur untuk cabang sepak takraw di perhelatan Porda mendatang.

“Sebelumnya, PSTI Kota Bekasi hanya mampu membawa dua perunggu dan satu perak. Ada kesalahan informasi atletik yang dibawa saat itu dianggap ada batasan umur, sehingga kami hanya siapkan umur 18 tahunan,” ungkap Muin, Jum'at (9/4/2021).

BERITA TERKAIT :
Hasto Yakin Kota Bekasi Bakal Direbut Kader PDIP, RIDHO Diyakini Menang Pilkada
Dosen Ngaku Korban Konten Porno Nagdu Ke PWI Kota Bekasi 

Untuk Porda mendatang, sambung Muin, pihaknya telah berkoordinasi dengan PSTI provinsi bahwa Porda mendatang tidak ada batasan umur. Atas dasar itu, optimisme bisa memperoleh satu medali emas akan terwujud.

Menurutnya, Pengcab PSTI di Kota Bekasi, masih memiliki kendala tersendiri salah satunya terkait tempat latihan representatif yang sampai sekarang belum tersedia. Sehingga untuk latihan memanfaatkan lapangan bulu tangkis, voli atau lainnya.

“Memang tidak maksimal, karena sepak takraw sebenarnya memiliki standar khusus. Kalau menggunakan lapangan tenis terkadang licin,” jelasnya mengaku optimis, emas akan dipersembahkan dari regu sepak takraw putra.

Optimisme atletik untuk latihan terus digelorakan di tengah keterbatasan fasilitas. Untuk atletik sepak takraw sendiri, PSTI Kota Bekasi memiliki dua regu putra dan putri dengan usia masih muda mulai dari 18 tahun.

“Terus terang, sepak takraw di Kota Bekasi sendiri seperti tidak diminati, kami kesusahan mencari bibit atlet dari wilayah Kota Bekasi. Sehingga semua atlet yang dibina PSTI sekarang didatangkan dari luar daerah seperti Sulawesi Selatan,” ungkap Muin.

Peminat atletik dari luar Kota Bekasi tersebut sudah menjadi bagian dari daerah karena mereka sekolah, kuliah, dan tinggal di Kota Bekasi.

“Peminat sepak takraw memang langka, olahraga ini kurang populer di Kota Bekasi. Sepak takraw memang banyak diminati seperti di Sulawesi Selatan atau pun daerah Sumatera Barat. Hal ini membuat kesusahan dalam mencari atlet asli Kota Bekasi,” tandas Muin.