RADAR NONSTOP - APBD DKI Jakarta 2018 banyak yang tidak terserap. Banyak anak buah Anies Baswedan yang lemot.
Hingga saat ini Pemprov DKI Jakarta baru bisa melakukan penyerapan APBD 2018 sebesar 54,7 persen. Padahal waktu yang tersedia untuk menyerap anggaran tinggal satu bulan lagi.
Salah satu penyebab gagalnya penyerapan adalah karena lelang sejumlah proyek gagal. Sekda DKI Saefullah menyatakan, gagal lelang tersebut disebabkan kontraktor yang tidak bisa menyediakan spesifikasi yang dibutuhkan Pemprov DKI.
BERITA TERKAIT :Orang Heru & Joko Di Jakarta Bakal Kena Bersih-Bersih, Otaknya Marullah?
Apresiasi Marullah Jadi Sekda Lagi, FPPJ: Harus Rangkul Aktivis Jakarta
"Banyak kendala, di antaranya efisiensi pasti. Ada beberapa yang gagal lelang. Gagal lelang itu sebabnya banyak. Ada penyedianya, ada gagal lelang, ada gafal kontrak," kata Saefullah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018).
Saefullah terus memacu tiga dinas yang anggarannya rendah. Di antaranya adalah Dinas Buna Marga, Dinas Sumber Daya Air, dan Dinas Pendidikan.
"Bina Marga lagi dipacu, Tata Air juga dipacu, Pendidikan dipacu. Lagi dipacu terus," sebutnya.
Saefullah optimis hasil penyerapan anggaran tidak akan jauh dari tahun lalu. Dia memastikan Pemprov DKI terus bekerja untuk memastikan penyerapan anggaran berjalan lancar.
"Dari hasil checking kita, teman-teman SKPD semuanya ya mirip-miriplah tahun yang lalu nanti endingnya," sebut Saefullah.
Dilihat dari situs publik.bappedadki.net, total alokasi belanja pada 2018 ini ialah Rp75 triliun. Anggaran yang baru terserap sebesar 41 miliar. Total serapan belanja langsung dan belanja tak langsung baru 54,7 persen.
Saefullah sebelumnya didemo ratusan orang. Massa yang mengaku saat Pilkada DKI adalah pendukung Anies mendesak agar Saefullah diganti.
Desakan kepada Saefullah karena mantan Walikota Jakpus itu sudah tidak serius bekerja. "Anies harus berani ganti Sekda Saefullah. Sumber masalah ada di sana," teriak massa.