Kamis,  25 April 2024

Airlangga Masih Jeblok, Gimana Mau Maju Di 2024?

NS/RN
Airlangga Masih Jeblok, Gimana Mau Maju Di 2024?
Airlangga Hartarto

RN - Golkar harus sudah memasang kuda-kuda. Sebab, elektabilitas partai berlambang beringin itu turun pelan-pelan. 

Tragisnya, nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga belum terkerek. Menko Perekonomian ini dinilai berat jika dipaksakan maju di Pilpres 2024.

Hasil survei lembaga Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) menempatkan empat Menteri Kabinet Indonesia Maju dengan elektabilitas tertinggi dan dipercaya masyarakat bisa menjadi Calon Presiden (Capres) 2024.

BERITA TERKAIT :
Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden Dan Wapres, Jalan Imam Bonjol Bakal Macet Parah
Putusan MK, Anies Ngaku Ibarat Main Bola, Cak Imin Ogah Pusing

Keempatnya yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparektaf) Sandiaga Uno, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, serta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

"Sandiaga Uno memperoleh elektabilitas 25,26 persen, Prabowo Subianto 19,17 persen dan Airlangga Hartarto 9,79 persen serta Tri Rismaharini 7,69 persen," kata peneliti ARSC Bagus Balghi di Jakarta, Sabtu (22/5).

Survei yang dirilis ARSC tersebut berlangsung pada 26 April hingga 8 Mei 2021, dan melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi dengan usia terendah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat sebagai pemilih.

Survei dilakukan melalui telepon dengan metode penarikan sampel acak bertingkat dengan batas kesalahan "margin of error" kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Maman Abdurahman mengatakan faktor pandemi Covid-19 memengaruhi penilaian publik terhadap pemilihan figur yang akan menjadi calon pemimpin di masa depan.

Ia mengatakan, hingga saat ini Airlangga Hartarto masih fokus dalam penanganan dan pengendalian Covid-19 serta pemulihan ekonomi Indonesia. Partai Golkar, ujar dia, dari tingkat atas sampai paling bawah belum bergerak secara optimal. Hal itu dikarenakan masih melakukan konsolidasi internal.