Jumat,  29 March 2024

Guru SD Jangan Urusin Politik, Pendidikan Aja

DIS/RN
Guru SD Jangan Urusin Politik, Pendidikan Aja

RN - Seorang guru SD di Jakarta Selatan menyebarkan hoaks lewat pesan berantai. Hoaks yang disebarnya tentang mantan Presiden Israel Shimon Peres serta informasi bohong mengenai Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang bekerja di Indonesia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, sangat menyayangkan sikap guru tersebut. Seharusnya, kata dia, seorang pendidik tidak perlu mengomentari hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan. Apalagi isu sensitif yang bisa membuat perpecahan sesama bangsa, bahkan antar negara.

Riza meminta seluruh guru di Jakarta untuk fokus mendidik anak muridnya dan tidak ikut campur urusan politik luar negeri, ataupun politik negara sendiri.

BERITA TERKAIT :
Caleg DPR, Eks Wagub DKI Bisa Tumbang Dilibas Ponakan Prabowo 
Anak Buah Hary Tanoe Diperiksa Terkait Hoax, Penyidik Sita HP Aiman

"Urusan politik tidak usah diurus oleh para guru, guru tugasnya mendidik. Jadi tugas guru adalah menjadi pendidik yang baik," kata Riza saat ditemui wartawan di Raden Bahari Restaurant and Ballroom, Jakarta Selatan, Rabu (26/5/2021).

Dia mengatakan, pihaknya sudah memanggil guru SD yang menyebarkan hoaks itu. Riza juga memastikan bahwa guru itu sudah ditegur dan diedukasi agar tidak mengulang kembali kesalahannya.

"Pemprov melalui diskusi sudah menegur yang bersangkutan. Siapa saja yang mengkambinghitamkan (sesuatu), regulasinya akan kita mintai keterangan dan ditegur. Apalagi seorang guru PNS," kata Riza.

Politikus partai Gerindra meminta kepada seluruh PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk tidak menyebarkan hoaks. Dia berpesan kepada seluruh PNS menggunakan media sosial dengan bijak melalui pesan-pesan yang mengajak kebaikan dan kedamaian dan meningkatkan persatuan antar bangsa dan negara.

"Sikapnya, seharusnya dia tidak mengurusi atau mengomentari sesuatu yang bukan menjadi kewenangannya. Pastikan semuanya harus menjaga kedamaian demi persatuan dan kesatuan," kata Riza

Dalam narasi hoaks yang disebarkan guru itu, tertulis bahwa Shimon Peres pernah bekerja di Palestina, namun setelah Shimon menjadi Presiden Israel, Shimon disebut membantai Palestina. Guru tersebut bahkan mengunggah bukti foto yang dianggap sebagai sertifikat izin masuk Shimon Peres ke Palestina pada tahun 1953.

Guru itu juga menulis bahwa apa yang terjadi di Palestina juga bisa terjadi di Indonesia karena di Indonesia banyak TKA asal China. Potongan percakapan dan foto dalam grup WhatsApp itu diunggah oleh Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Ima Mahdiah.

"Beberapa hari lalu saya melihat postingan ini di Twitter. Dan saya kaget seorang guru bisa memposting hal seperti ini di grup para guru DKI," kata Ima, dikutip dari cuitan twitternya, Rabu (26/5/2021).

"Bisa dibayangkan betapa bahayanya jika guru, yang seharusnya menjadi panutan, malah menyebarkan hoax seperti itu?" tanya Ima.

#gurusd   #ariza   #hoax