RN - Lockdown total yang sempat diucapkan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X diralat. Raja Jawa ini mengaku belum akan memberlakukan lockdown total.
Hingga kini, Sri Sultan masih menunggu arahan dari pemerintah pusat. Menurutnya, banyak konsekuensi yang harus dihadapi jika kebijakan lockdown total diberlakukan.
Sebab, kebutuhan hidup akan ditanggung pemerintah seperti yang dilakukan di Malaysia dan Singapura.
BERITA TERKAIT :Duh, Orang Jogja Kini Doyan Mabok, Miras Dijual Bebas Di Warung-Warung
Jokowi Akan Sering Berkunjung ke IKN, Netizen Sebut Raja Jawa Belum Ikhlas
Sri Sultan mengaku masih akan melakukan koordinasi dan juga menunggu arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kebijakan baru untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
“Saya kan menyatakan ada kalimat kalau di-lockdown pemerintah enggak mampu karena harus ganti hidupnya rakyat se-Indonesia. Jadi pernyataan saya begitu bukan berarti harus lockdown, karena lockdown ada konsekuensi,” ujar Sri Sultan, Senin (21/6/2021).
Guna menekan lonjakan kasus Covid-19, saat ini Pemda DIY masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis Mikro, khususnya di wilayah yang masuk zona merah.