Selasa,  03 December 2024

Sindir Dinasti Politik, Raja Jawa Dan Warga Jogja Murka Ke Ade Armando

RN/NS
Sindir Dinasti Politik, Raja Jawa Dan Warga Jogja Murka Ke Ade Armando
Ade Armando didemo warga.

RN - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X murka. Dia kesal dengan komentar politisi PSI Ade Armando tentang politik dinasti di DIY. 

Sultan yang biasa disapa Raja Jawa ini menyebut komentar boleh-boleh saja, namun dia menyinggung soal UU Keistimewaan Yogyakarta.

"Komentar boleh, komentar kok nggak boleh. Boleh saja. Hanya pendapat saya, konstitusi peralihan itu kan ada (Pasal) 18 b kalau nggak keliru ya, yang menyangkut masalah pengertian Indonesia itu menghargai asal usul tradisi DIY, sehingga bunyi UU Keistimewaan itu juga mengamanatkan Gubernur Sultan dan Wakil Gubernur Pakualam," kata Sultan dikutip dari detikJogja, Senin (4/12/2023).

BERITA TERKAIT :
Duh, Orang Jogja Kini Doyan Mabok, Miras Dijual Bebas Di Warung-Warung 
Jokowi Akan Sering Berkunjung ke IKN, Netizen Sebut Raja Jawa Belum Ikhlas

Pasal 18B ayat 1 UUD 1945 yang dimaksud Sultan tertuang dalam BAB VI tentang Pemerintahan Daerah yang berbunyi 'Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang'.

Sultan menjelaskan, DIY hanya melaksanakan amanat dari undang-undang tersebut. Mengenai anggapan politik dinasti yang disebut Ade Armando, Sultan mengatakan biar masyarakat yang menilai.

"Ya melaksanakan itu saja ya kan, dinasti atau tidak terserah dari sisi mana masyarakat melihatnya. Yang penting bagi kita di DIY itu daerah istimewa, diakui keistimewaannya dari asal-usulnya dan menghargai sejarah itu. Itu aja, bunyi UU Keistimewaannya itu," kata Sultan.

Sementara politisi PSI Ade Armando menyampaikan permohonan maaf berkaitan dengan pernyataannya terkait dinasi politik sebenarnya ada di Yogyakarta saat mengkritik aksi para mahasiswa, khususnya BEM Universitas Indonesia (UI) dan BEM Universitas Gajar Mada (UGM).

Dia meminta maaf jika video tersebut menimbulkan kegaduhan. Permintaan maaf ini disampaikan Ade Armando lewat video yang diunggah di akun X-nya, @adearmando61, Senin (4/12/203). 

Dia menyampaikan permohonan maaf karena merasa video yang dibuatnya menimbulkan kegaduhan dan menyinggung banyak pihak di Yogyakarta.

"Saya ingin ajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Ade Armando yang sudah mengizinkan video untuk dikutip.

Ade Armando mengaku mendengar kabar bahwa akan ada aksi tangkap Ade Armando serta kabar DPW PSI Yogyakarta akan digeruduk masa. Dia pun menegaskan apa yang disampaikannya merupakan sikap politik pribadinya.

"Saya sudah mendengar akan ada aksi tangkap Ade Armando dan rencana untuk mendatangi PSI Yogyakarta, saya harus clear-kan, apa yang saya sampaikan di video saya tersebut adalah pandangan saya, sikap politik saya, ini tidak ada hubungannya dengan pandangan politik, sikap politik, maupun policy dari DPP PSI, dan DPW PSI Yogyakarta," jelasnya.