Jumat,  22 November 2024

Meski Tak Digaji, Ketua RW di Jakarta Tetap Terdepan Lawan Covid-19

SN
Meski Tak Digaji, Ketua RW di Jakarta Tetap Terdepan Lawan Covid-19

RN - Hampir dua tahun Indonesia di terjang pandemi Covid-19. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat para pejuang Covid-19 di tingkat RW. Seperti halnya di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur,.

Ketua RW 003, Rosiadi menceritakan pengalaman suka duka melayani warga di lingkungan RW pada saat pandemi Covid-19. Rosiadi mengakui beban tugas pada saat pandemi Covid-19 ini begitu berat, sementara mereka tidak mendapatkan honor atau gaji tetap.

“Kita memang tidak mendapat honor atau gaji, sehingga kerja dengan ikhlas, khususnya di tengah pandemi, bahkan siang malam untuk memastikan warga terlayani khususnya terkait dengan kasus Covid-19 dan vaksinasi Covid-19,” ujar Rosiadi saat kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/6/2021).

BERITA TERKAIT :
Orang Kaya Berobat Ke Luar Negeri, Rp 90 Triliun Lenyap
Raja Dangdut Ajak Anggota FORSA Sukseskan Bulan Dana PMI 2024

Tiap RW dan RT di Jakarta, kata Rosiadi, sebenarnya mendapatkan anggaran tiap bulannya, tetapi anggaran tersebut merupakan anggaran operasional. RW, tutur Rosiadi, mendapatkan biaya operasional sebesar Rp 2,5 juta dan RT mendapat biaya operasional Rp 2 juta.

“Kalau operasional itu akan memang untuk biayai kegiatan-kegiatan di RW seperti kerja bakti, akomodasi (makan minum) yang jaga malam, aktivitas administrasi untuk melayani warga dan kegiatan lain. Jadi, memang bukan gaji, honor atau insentif. Kalau boleh sih uang operasional kita bisa dinaikin karena aktivitas pelayanan sekarang tinggi, syukur juga kalau kita diberi honor,” ungkapnya.

Sebagai Ketua RW, Rosiadi harus menjadi penjembatan informasi dari RT-RT yang berada di wilayahnya dengan pihak kelurahan dan kecamatan.

Belakangan ini, kata dia, informasinya banyak terkait dengan informasi kasus Covid-19 dan vaksinasi Covid-19.

“Informasinya kita share melalui WA group karena kayak seperti saya, punya WA grup satgas RW yang di dalamnya adalah para ketua RT, ikut grup satgas kelurahan dan satgas kecamatan yang masing-masing ada empat pilarnya. Kita saling share informasinya di situ, termasuk jumlah yang terpapar Covid-19 dan langkah penanganannya,” jelasnya.

Selain melalui grup WA, RW 003 Cipayung juga memiliki posko PPKM sebagai tempat untuk memberikan informasi dan koordinasi empat pilar untuk menangani kasus Covid-19 di RT yang berada di wilayahnya.

“Jadi, memang kita kadang kita bekerja tanpa melihat waktu lagi karena harus terus berkoordinasi ke RT-RT lalu ke kelurahan yang di sana juga ada posko PPKM. Apalagi kalau ada RT yang memiliki kasus Covid-19, jadi harus konsentrasi ke situ,” tuturnya.

Kemudian Rosiadi menjelaskan, jika ada warga yang terjangkit Covid-19, maka pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan puskesmas setempat, untuk memeriksa yang terpapar tersebut.

Dari pihak puskesmas nanti yang akan menentukan dirujuk ke rumah sakit, ke tempat isolasi atau isolasi mandiri jika memungkingkan. Puskesmas juga bisa memutuskan untuk melakukan tracing dan testing.

“Nah, sekarang sudah sulit dirujuk karena rumah sakit penuh dan tempat isolasi juga penuh, sehingga disarankan isolasi mandiri di rumah masing-masing dulu. Nanti kebutuhan makan minumnya dipenuhi oleh satgas RT/RW dari saweran atau kumpul dari anggota RT, bantuan sembako dari Dinas Sosial atau tokoh yang memberikan sumbangan. Pihak puskesmas juga akan memantau kondisi pasien yang terpapar melalui telepon,” pungkas Rosiadi.

Diketahui, RW 003 merupakan salah satu dari 2.731 RW yang tersebar di 267 kelurahan dan 44 kecamatan di Jakarta. Sementara total RT di Jakarta sebanyak 30.417 RT.

#Covid19   #RW   #RT   #Gardaterdepan   #