RN - Pendaftaran dan seleksi Seleksi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) diperpanjang. Pendaftaran yang harusnya sudah ditutup mendadak molor.
Akun Instagram (IG) bakesbangpoldki.jakarta mengumumkan pendaftaran FKDM Jakarta 2025 masih dibuka hingga 1 Agustus 2025. Netizen yang membaca pengumuman langsung riuh.
"Kok aneh di undur terus, tidak transparan jadwal barunya, apakah masih ada yang di tunggu ? ... apakah pembukaan ini hanya formalitas?," tanya netizen di kolom komentar dikutip, Selasa (29/7).
BERITA TERKAIT :Tarik Ulur Seleksi FDKM DKI, Orang Titipan Bikin Gaduh Aja
Netizen lainnya menyebut dengan diundurnya pendaftaran, diduga ada yang mau diakomodir. "Kayanya ada yg mau di akomodir nih.. Wkwkwkwk," sindir netizen.
Akun lainnya menuding adanya intervensi dari orang dekat no 2. Hal ini terlihat dari perombakan tim panitia seleksi (pansel).
"Semakin menguat dugaan Adanya Intervensi perombakan Pansel sampai adanya dugaan orang dekat no 2 yg intervensi apa benar Rumor ini yg bekrmbang dikalangan aktivis Jakarta @bakesbangpoldki.jakarta Jangan sampai Kesbangpol di intervensi kami berharap seleksi ini murni tidak ditunggai dugaan dugaan yang berkembang dikalangan aktivis jadi kenyataan," tulis akun sulxxx.
Selain mencibir dan menuding ada juga yang bersikap slow dan tenang. Seperti akun yusuffbachroni. "Memberi kesempatan seluas luasnya buat Masyarakat yang mau daftar om."
Kabar beredar, seleksi FKDM berubah lantaran adanya gesekan di tingkat Pemprov DKI Jakarta. Diduga ada aktor yang disebut-sebut orang dekat Wagub DKI Jakarta Rano Karno alias Si Doel yang mendadak merubah jadual seleksi FKDM.
Tarik ulur juga terjadi antara Pemprov DKI, DPRD dan parpol serta ormas. Diketahui, awalnya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi DKI Jakarta mengumumkan tes CAT akan digelar pada tanggal 28-31 Juli, wawancara tanggal 6-7 Agustus. Sementara pengumuman hasil akhir pada tanggal 14 Agustus 2025.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi dari Kesangpol DKI Jakarta.
FKDM adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah daerah untuk menjaga kewaspadaan dini masyarakat terhadap potensi konflik dan bencana. Mereka bertugas untuk memantau, mencegah, dan menanggulangi potensi masalah yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban.
Jumlah total anggota FKDM di Jakarta sekitar 2.480 orang dengan honor sekitar Rp 1,6 juta sampai dengan Rp 2 juta per bulan. Ini terdiri dari tingkat provinsi 15 orang, tingkat kota dan kabupaten masing-masing 11 orang.
Untuk tingkat kecamatan 9 orang dan 7 orang untuk kelurahan. Jika ditotal maka 531 anggota di Jakarta Timur, 556 anggota di Jakarta Selatan, dan 461 anggota di Jakarta Barat. Selain itu, ada juga 627 anggota FKDM yang tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.