RN - Berangkat dari keresahan dan kegelisahan masyarakat atas diterbitkannya Kebijakan PPKM Darurat Covid-19 pada Tanggal 3/7 oleh Presiden Joko Widodo lalu diterbitkannya kembali Instruksi PPKM berdasarkan level dengan skala 1-4 setelah Tanggal 26/7 hal ini beriringan dengan angka korban penyintas Covid-19 yang makin meningkat.
Tak ayal, masyarakat mengalami kegelisahan akan kesehatan dan kebutuhan primer yang menurutnya hanya berpangku tangan terhadap bantuan dari Pemerintah.
Menyikapi hal tersebut, Sahabat Aktivis Mahasiswa PMII Universitas Bhayangkara Kota Bekasi menggagas Gerakan Kepedulian mencintai sesama manusia dengan mengorbankan tenaga, waktu dan uang yang dinamakan Gerakan Filantropi 'Kitchen Movement'.
BERITA TERKAIT :PPKM Dicabut Jokowi, Pengusaha PCR: Bangkrut Dan Belum Balik Modal
Corona Jangan Dianggap Remeh, Di Jakpus Sudah Mengerikan
"Yang mana bertujuan untuk meningkatkan motivasi masyarakat penyintas Covid-19 yang memilih penyembuhan dirumah dan bersilaturahim terhadap sesama manusia dengan asas keharmonisan dengan membagikan nasi box dan trauma healing yang ditargetkan sebanyak 1000 box dengan interval waktu selama satu Bulan di Bulan Agustus ini," terang Fadil, selaku Ketua Pelaksana kepada radarnonstop.co, Kamis (5/8/2021).
Fadil menambahkan, kegiatan ini akan kami lakukan selama Sebulan penuh di Bulan Agustus ini.
"Gerakan ini merupakan sebuah kritik sosial di era saat ini yang mana stake holder yang seharusnya mengurusi masyarakat di aspek Kesehatan dan Kesejahteraan masyarakat diwilayah sekitar Bekasi Utara," pungkas Fadil dengan sumringah melihat keadaan masyarakat.
Senada dengan itu, Wawan Agung, sebagai Mahasiswa Universitas Bhayangkara dan sekaligus Ketua Komisariat PMII Universitas Bhayangkara turut menyampaikan kalau stake holder dan ketidakpekaan itu menjadi habit stake holder, maka telah berkhianat.
"Semoga Gerakan Filantropi ini menjadi nafas baru untuk Semangat Perubahan dalam mencintai sesama," harap Wawan Agung mengakhiri.