RN - Beroperasinya proyek pipa transmisi gas ruas Gresik-Semarang (Pipa Gresem) akan berdampak baik bagi emiten gas pelat merah, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS).
Proyek tersebut menghubungkan aliran gas dari lapangan gas Kepodang dan ke Jambaran Tiung Biru. Saat ini, lapangan gas Kepodang dioperasikan oleh Saka Energy Muriah Ltd., anak perusahaan PGAS.
“Dengan telah siap beroperasinya pipa transmisi Gresem, bersamaan dengan onstream-nya lapangan gas bumi Kepodang dan Jambaran Tiung Biru, siap untuk dialirkan dan digunakan oleh konsumen di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah,” papar Direktur Pembinaan Usaha Hili Minyak dan Gas Bumi Direktorat Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih.
BERITA TERKAIT :Artis Tajir, Bisnis Prilly Latuconsina Dari Klub Bola Hingga Toko Roti
Syarat TOEFL Digugat, Dituding Sebagai Bisnis Terselubung
Pipa Gresem, dibangun dengan duit Rp4 triliun, merupakan salah satu proyek penyediaan energi ekonomis sekaligus ramah lingkungan bagi warga Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). PGAS memproyeksi fasilitas ini sebagai jalan menjangkau segmen pengguna komersial industri dengan lebih luas.
Selain dari pipa ini, gas dari Lapangan Kepodang juga bakal diutilisasi untuk membangkitkan Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) Kaligawe.
Aktifnya SPBG Kaligawe akan membuat penyaluran Compressed Natural Gas (CNG) di Jateng menjadi lebih efektif dan efisien, mengingat kebutuhan CNG di provinsi tersebut selama ini dipasok dari Jatim.
Interkoneksi Pipa Gresem menjadi momentum bagi PGN memasarkan gas di Jateng, yang memiliki kawasan industri baru yang berpotensi mengonsumsi gas bumi.
Sejumlah pengamat pasar modal sudah meyakini ada keterkaitan yang kuat antara naiknya saham PGN dengan beroperasinya jargas.
"Secara jangka panjang, ada efek positif dari beroperasinya jaringan gas. Apalagi Jawa Tengah akan menjadi sentra ekonomi baru," ucap seorang pengamat.