RN - Jalani arahan Walikota Bekasi, Tri Adhianto, Apung Widadi menjadi percontohan Pimpinan BUMD di Kota Bekasi.
Hal ini terungkap dalam pelantikan dua Direktur BUMD yang berlangsung di Komplek Pengeboran Gas Jatinegara, Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi, Selasa (17/7/2025).
Dalam sambutanya Tri mengaku sangat bangga dengan capaian kinerja jajaran PT Migas ( Perseroda) yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sebelumnya merugi kini dapat bangkit dan bahkan mendapatkan penghargaan di tingkat nasional.
BERITA TERKAIT :Food Station Tjipinang Jaya Cari Untung Dari Keringat Orang Miskin Jakarta, Pemprov Jangan Pasang Badan Buat Pemain
"Saya inget betul di tahun 2022 dilantik menjadi Plt Walikota pada saat itu bulan Februari, baru kali ini sampai ke area Jatinegara ini, PT. Migas. Ternyata lokasinya Ini di tengah pemukiman penduduk, kita lakukan ekspansi untuk pengembangan dan rasa nyaman bagi masyarakatnya," ucap Walikota Bekasi Tri Adhianto.
Dirinya mengatakan bahwa sebelumnya PD. Migas mengalami kerugian dan memiliki utang pada karyawan, namun saat ini sudah berkembang, bahkan sudah menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Ini motifasi untuk BUMD lainya. Tahun 2022 masih mines, uang yang masuk juga untuk bayar utang, dari ratusan juta saat ini milyaran. Tapi terkait keinginan ekspansi di luar Kota ingin mengelola gas dan ikut tender liat juga posisioning kita di internal liat SDM, keuangan jangan sampai progres yang baik malah berkurang," ucap Tri.
Dirinya juga mengapresiasi semangat jajaran PT Migas yang menginginkan ekspansi di daerah lain, namun harus di hitung dengan cermat. Tri mengatakan banyak yang pesimis terkait perkembangan PT Migas, namun saat ini bisa membuktikan kinerjanya.
"Yang paling penting adalah pembuktian kinerja, tahun buku dan jejak digital kebaikan harus di tingkatkan, BLUD RSUD, Perumda Tirta Patriot, tata kelola perusahaan juga harus diperbaiki, belajar dari PT. Migas," imbuhnya.
Dirinya juga berharap agar adanya penambahan sumur baru di Jatinegara 1,hal ini tentunya untuk meningkatkan hasil produksi yang ada. Dan terkait perluasan lahan untuk keamanan dan peluasan area nantinya dapat di masukan dalam usulan pembangunan.
"Semoga bisa ngebor satu sumur lagi sehingga bagi hasil dari pusat akan lebih tinggi. Kita tingkatkan sefti kita. Jangan sampai ada ledakan lagi kaya dulu karyawan jadi korban. Fortofolio buat perusahaan dan Kota Bekasi jadi kurang baik jika ada kecelakaan kerja. Warga sekitar harus nyaman, CSR jangan lupa berbagi, program rutilahu, agar masyarakat punya rumah sehat," tegas Tri.
Sementara itu. Direktur Utama PT Migas (Perseroda) Kota Bekasi, Apung Widadi menambahkan, kerjasama antara KSO Pertamina, Migas dan Foster Oil & Energy telah dilakukan perpanjangan hingga 2035. Sudah melalui Pendampingan Hukum Oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
Dari hasil kerjasama yang diperpanjang, banyak keuntungan untuk Kota Bekasi. Diantaranya adalah Proyeksi Deviden 50 Miliyar dan pendapatan yang mencapai 160 Miliyar Dana Bagi hasil Migas langsung ke APBD dari Kemenkeu karena Kota Bekasi sebagai daerah penghasil Migas.
"Alhamdulillah berkat arahan pak Wali, renegosiasi dan perpanjangan dengan KSO berhasil kami lakukan, dimana terjadinya perubahan kesepakatan yang tadinya 90:10, saat ini menjadi 80:20. Berkat itu juga, penyertaan modal pada tahun 2009 3,1 Miliyar, berhasil kami kembalikan ke Pemerintah Kota Bekasi. Hingga 2035 nanti, proyeksi pendapatan untuk Kota Bekasi Deviden mencapai 50 Miliyar dan 160 M Perkiraan DBH Migas lgsg ke APBD," papar Apung.
Saat ini PT Migas (Perseroda), lanjut Apung sedang mencoba ekspansi untuk mengikuti lelang pada sumur gas diluar Kota Bekasi. Hal tersebut dilakukan untuk memperluas jaringan minyak dan gas untuk Kota Bekasi kedepan.
"Sebagaimana rekomendasi RKAP Pemkot dan DPRD pada tahun 2024 dan juga perencanaan perusahaan, kita juga sedang melakukan ekspansi keluar daerah untuk mendapatkan jaringan sumur minyak dan gas. Doakan saja agar semua berjalan lancar dan bisa menghasilkan pendapatan lebih untuk kemajuan Kota Bekasi," pungkasnya.