Jumat,  29 March 2024

Bak Virus Corona, Wacana Jokowi 3 Periode Sulit Dibendung

RN/CR
Bak Virus Corona, Wacana Jokowi 3 Periode Sulit Dibendung
Presiden Joko Widodo -Net

RN - Bak virus Covid-19, wacana perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode sulit dihilangkan.

Padahal, Presiden Jokowi sudah berkali-kali bilang tidak. Namun, tetap saja wacana 3 periode tidak juga berlalu.

Bahkan, wacana amandemen UUD 45 yang saat ini sedang bergulir ramai di Senayan juga dikaitkan dengan perpajangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

BERITA TERKAIT :
DBD Jadi Perhatian Khusus Pemprov DKI, Puskemas Penjaringan Langsung Berikan Penyuluhan dan Pencegahan
Asyik Wara-wiri di Jalan, Sejumlah PPKS Diciduk Satpol PP Jakut

Menanggapi perkembangan hal tersebut, Sekjen Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) Ir. Arwandi menegaskan fenonema ini menjadi bukti dan buah refleksi kepercayaan rakyat Indonesia hasil kerja kerasnya bersama jajaran dari suksesnya Infrastruktur, penanganan covid-19 dan PPKM.

“Persoalan kembali ke UUD 1945 yang asli dan Pancasila atau Amandemen UUD 1945 itu bukan urusan beliau beserta jajaran, tapi tugas pokok para cendekiawan, pakar dan pengamat politik,” tegas Arwandi, Minggu (5/9/2021).

Ia pun menyerahkan sepenuhnya urusan hal tersebut kepada mantan Gubernur DKI itu. Apakah Jokowi menolak atau menerima mandat rakyat untuk maju ke-3 periode dan itu adalah hak politiknya, rakyat yang miliki kedaulatan karena jelas Vox Populi Vox Dei, suara Rakyat adalah Suara Tuhan.

“Rakyat yang jadi penghuni negeri ini, terlepas dari kepentingan dan tekanan apapun termasuk Parpol,” ujarnya.

Dikatakannya, dibalik perkembangan wacana tersebut maka ada kesan mau otak-atik UUD 1945. Namun sejatinya problematik antara oposan dan koalisi terkait UUD 1945 itu adalah ada yang ingin kembali ke UUD 1945 yang Asli atau ada yang ingin mengamandemen kembali UUD 1945.

“Semua itupun kembali pada diri Presiden RI yang miliki hak dan preogratif. Bisa saja Presiden Jokowi keluarkan dekrit atau ambil langkah dan sikap terkait wacana tersebut,” ucap dia.

Kendati demikian, lanjut Arwandi, tanpa disadari akibat ulah para elite politik ini sudah menjadi tontonan gratis, dimana rakyat semakin muak melihat akrobatik politik tersebut. 

Saat ini ditengah pemulihan proses ekonomi akibat dampak Covid-19 dan PPKM masih bisa-bisanya merek rebutkan kekuasaan, bukan pikirkan kepentingan rakyat ciptakan lapangan kerja?

“Sangat asyik Pak Jokowi berstatement beberapa hari yang lalu, bahwa beliau SANGAT SENANG kalau sudah banyak spanduk dan baliho terpasang hampir di semua Provinsi tentang sosok Capres 2024. Namun jika diperhatikan statementnya bahwa jelas beliau mencintai rakyatnya yaitu Rakyat Indonesia,” jelasnya.

“Biar ada kerjaan rakyat bikin spanduk dan baliho sekaligus hiburan buat rakyat. Jari’98 dorong Pak Jokowi beserta jajaran terus dan tetap semangat kerja buat rakyat. Biarkan rakyat yang hukum mereka kelak di Pileg 2024 mendatang, apakah layak di coblos dan dipilih atau sebaliknya,” pungkas Arwandi.