Selasa,  19 March 2024

10 Kementerian Dibobol, Hacker: Sistem Kita Minim Pengamanan 

NS/RN
10 Kementerian Dibobol, Hacker: Sistem Kita Minim Pengamanan 
Ilustrasi

RN - 10 kementerian yang dibobol hacker China ternyata sudah dideteksi. Seorang hacker yang namanya enggan disebutkan mengaku, sistem keamanan produk digital di kementerian banyak yang lemah. 

Hacker yang namanya enggan disebutkan ini menyatakan, dirinya telah mendeteksi para pelaku yang iseng merusak web dan aplikasi data-data. "Indikasinya ada beberapa motof. Ada yang iseng dan ada juga yang ingin mencuri data," terang pria saat dihubungi wartawan, Minggu (12/9) malam. 

Yang banyak diburu hacker kata dia, adalah data pajak dan lainnya. "Ada beberapa yang sudah kita hadang, tapi para hacker itu terus menyerang," ungkapnya. 

BERITA TERKAIT :
Daftar Pemilih Dibobol Apa Kabar, Hello KPU...?
Anies Sebut JAKI Saat Debat Capres, Aplikasi Aduan Warga Langsung Diserang Hacker.  

"Kita ini istilahnya hacker putih lah, menjaga produk Indonesia. Komunitas namanya Satgas Anti Hacker, soal siapa pelakunya sudah terlacak pelan-pelan. Kami ini hanya peduli menjaga saja," terangnya.

Seperti diberitakan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkap saat ini ada 10 kementerian dan lembaga di Indonesia dibobol hacker China.

Johnny menjelaskan hal yang berkaitan dengan serangan siber ditangani langsung Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Yang terkait dengan serangan siber sebaiknya ke badan siber. Kominfo selalu akan ikut membantu sesuai tupoksi Kominfo," ujar Johnny, Minggu (12/9/2021).

Menkominfo mengungkapkan bahwa lintas kementerian dan lembaga selalu bekerja sama.

"Info seperti itu perlu dicheck terlebih dahulu dan ada code of conduct dan prosedur yang perlu diperhatikan," ucapnya menjelaskan.

Diberitakan sebelumnya, kelompok hacker China yang disebut Mustang Panda diduga membobol minimal 10 kementerian dan lembaga di Indonesia. Dugaan ini diberitakan The Record berdasarkan laporan dari Insikt Group, ini adalah divisi riset ancaman siber milik Recorded Future.

Mustang Panda adalah kelompok hacker dengan aksi spionase siber di Asia Tenggara. Insikt menemukan bahwa pada bulan April 2021, ada malware PlugX dari Mustang Panda di dalam jaringan pemerintah Indonesia.

Penembusan oleh hacker China ini diduga sudah terjadi sejak bulan Maret 2021. Titik masuk dan metode malware mereka masih belum jelas.

Insikt Group disebutkan sudah memberi tahu pemerintah Indonesia pada Juni dan Juli 2021. Namun menurut mereka, pihak pemerintah Indonesia saat itu belum memberikan tanggapan.

Badan Intelijen Negara (BIN) diklaim Insikt juga ikut dibobol. The Record mengatakan meminta konfirmasi pada Juli dan Agustus namun tidak ditanggapi.

Sumber The Record mengatakan bulan Agustus itu, pemerintah Indonesia mencari dan membersihkan sistem yang terinfeksi. Namun beberapa hari kemudian, Insikt mengatakan pihak di jaringan pemerintah Indonesia masih terhubung dengan server malware hacker China, Mustang Panda.

The Record mengaitkan spionase siber ini dengan kebijakan luar negeri China yaitu Belt and Road Initiative. Ini adalah langkah kerja sama ekonomi global China. Negara yang diajak dalam kerja sama Belt and Road Initiative ini menurut The Record menjadi target untuk spionase siber.