Jumat,  26 April 2024

Warga Depok Parno Hujan Dicampur Badai, Warga: Genteng Pada Terbang

NS/RN
Warga Depok Parno Hujan Dicampur Badai, Warga: Genteng Pada Terbang
Hujan badai di Depok.

RN - Warga Depok, Jawa Barat parno. Beberapa hari lalu, di Sawangan terjadi hujan badai yang disertai angin kencang. 

Alhasil, banyak genteng rumah warga terbang dan pohon tumbang. "Iya saya parno," terang Suminah warga Sawangan. 

Saat hujan deras kata dia, genteng rumahnya terbang dan hancur. Diketahui, PRSTA-BRIN memprediksi Depok akan kembali dilanda hujan badai. Hujan badai ini diprediksi akan berlangsung pada 27 hingga 28 September 2021.

BERITA TERKAIT :
Imam Budi Hartono Sudah Pamer Baliho, Calon Wali Kota Depok Ngeri Lawan PKS
Bisa Usung Calon Wali Kota Depok Tanpa Koalisi, PKS Jangan Sombong Dan Sok Kuat?

"Menunjukkan Depok akan kembali mengalami hujan badai pada 27-28 September karena mekanisme pergerakan ke utara garis konvektif yang tumbuh dengan cepat pada sore hari di sepanjang selatan Jabar," ujar Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan (TReAK) dan Tim Variabilitas Iklim dan Awal Musim (TIVIAM), PRSTA-BRIN dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/9/2021).

Warga diminta untuk waspada terkait adanya hujan badai ini. Hal ini dikarenakan wilayah Depok juga telah masuk musim hujan di awal Oktober.

"Masyarakat diminta waspada karena Depok juga telah memasuki musim hujan pada awal Oktober dengan intensitas 258 mm/10hari," tuturnya.

Data prediksi ini diketahui merupakan produk litbang Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer (PRSTA) yang dikembangkan untuk mendukung riset atmosfer dan badan operasional terkait. Informasi resmi mengenai cuaca dapat diperoleh dari BMKG.

Sebelumnya PRSTA-BRIN juga menjelaskan penyebab hujan badai yang terjadi beberapa hari terakhir di Depok. Ia menyebut hal ini terjadi karena adanya penghangatan suhu permukaan laut di perairan Barat Daya Samudra Hindia

"Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi setiap sore hari di Depok, Jawa Barat, pada 21, 24, 26 September tersebut secara umum dibangkitkan oleh penghangatan suhu permukaan laut di perairan barat daya Samudra Hindia dekat Jawa Barat dan Sumatera selatan," tuturnya.

Kondisi ini disebut menyebabkan terjadinya suplai uap air yang berlimpah. Uap air ini lantas berubah bentuk menjadi awan-awan konvektif lokal, dimana pusat badai disebut terbentuk di Depok.

"Kondisi ini menyebabkan suplai uap air yang berlimpah untuk membentuk awan-awan konvektif lokal di kawasan Jawa barat dengan pusat badai skala meso terbentuk di Depok dan sekitarnya," tuturnya.

#Badai   #Depok   #Hujan