RN- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Lintas Aktivis Mahasiswa berunjuk rasa di depan Gedung merah putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (29/9/2021).
Para mahasiswa menuntut KPK untuk menyelidiki kasus dugaan penyalahgunaan anggaran di Dinas Komunikasi informatika dan statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta dalam pengadaan wifi gratis.
Terlebih sebelumnya dalam Rapat Paripurna DPRD DKI pada 2 Agustus 2021 lalu, Fraksi Gerindra menyebut adanya ketidaksesuaian pos anggaran pada program wifi.
BERITA TERKAIT :Setyo Budiyanto Jadi Ketua KPK, Bakal Geber OTT Ke Koruptor
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
“ Dugaan kuat penyalahgunaan anggaran pemerintah DKI melalui Dinas Kominfotik gamblang disampaikan oleh Fraksi Gerindra DPRD DKI pada rapat paripurna 2 agustus 2021 lalu, dimana penempatan wifi dan pos anggaran tidak sesuai dan tak logis," kata Koordinator Aksi, M Risal Abjan, Rabu (29/9/2021).
Risal meminta Kepada BPK, KPK maupun lembaga-lembaga terkait untuk mengawal anggaran pengadaan wifi di Dinas Kominfotik DKI, karena anggaran yang digelontorkan sangat fantastis, yakni sebesar Rp 15,46 Miliar.
Ia menilai, Kepala Dinas Di Kominfotik DKI mencoba bermain diranah politik anggaran yang nantinya akan merusak citra baik Gubernur DKI Anies baswedan dimata masyakarat Jakarta, secara khususnya.
Lebih lanjut Risal mengatakan, Gerakan Lintas Aktivis Mahasiswa menilai, sesuai temuan BPK DKI pada tahun 2020, adanya dugaan pemborosan anggaran APBD sebesar miliaran rupiah dalam program tersebut.
“ Atas dugaan pemborosan oleh BPK itulah, kami akan melakukan aksi demonstrasi kembali sebagai bentuk dorongan terhadap niat baik KPK dalam memeriksa dinas terkait dalam hal ini Kadis Kominfotik DKI," pungkas Risal.