RN - Papua lagi punya hajat nasional. PON yang saat ini sedang berlangsung dikecoh dengan aksi keributan.
Kelompok orang bentrok dan melakukan aksi bakar-bakar. Alhasil, belasan rumah terbakar dan enam warga meninggal serta 41 luka-luka.
Untungnya, insiden yang terjadi di Kabupaten Yahukimo itu tidak mengganggu jalannya PON yang digelar diempat klaster. Seperti di Kota dan Kabupaten Jayapura, berbagai macam pertandingan tetap berlangsung.
BERITA TERKAIT :Baku Hantam Antar Ormas Di Muncul Tangsel, Ada Posko Terbakar
Survei WRC: Kantongi Elektablitas Hingga 57,4 Persen, Pasangan Willem Wandik - Aloysius Giyai Berpotensi Menang Pilgub Papua Tengah
Begitu juga dengan Timika dan Marauke. "Aman-aman aja kok, semoga tetap aman sampai akhir acara," tegas para atlet yang ditemui di Kabupaten Marauke, Minggu (3/10) malam.
Sementara Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli meminta pihak keamanan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan dan kekacauan di Kabupaten Yahukimo, Papua, Minggu (3/10/2021) siang. Di mana, ada korban dalam kejadian itu.
Permintaan ini menyusul adanya insiden pembakaran dan penyerangan oleh sekelompok orang terhadap masyarakat termasuk kepala dinas dan anak-anak saat sedang beribadah di gereja Gidi Braza di Dekai, Kabupaten Yahukimo.
"Kami belum tahu pasti berapa banyak korban dan ini situasi ini membuat kami sangat sedih. Saya harap pihak keamanan dapat bertindak tegas terhadap oknum-oknum di balik kekacauan ini," ujar bupati saat dikonfirmasi via telepon seluler, Minggu siang.
Bupati mengaku, saat ini Pemerintah Kabupaten Yahukimo tengah mengupayakan pertolongan pertama terhadap para korban. Sehingga mereka bisa dengan segera dievakuasi ke luar Yahukimo guna mendapat pertolongan medis.
"Saya minta pihak keamanan dapat bertindak tegas, siapa pun itu tangkap dan penjarakan. Kalau bisa tambah pasukan, ini sudah di luar batas kemanusian, apalagi umat lagi berdoa dan mereka masuk bikin kacau sampai anak kecil terinjak-injak ini sudah di luar akal sehat," tegasnya.
Didimus menambahkan, sejumlah kepala dinas juga terkena panah dalam insiden tersebut. Kemudian, sejumlah rumah dibakar termasuk kediaman mantan Bupati Ones Pahabol.
"Minta maaf saya tidak ada di lapangan, tapi informasi yang saya dengar kejadian itu begitu cepat, sehingga saya minta pihak keamanan secepatnya bertindak dan mereka yang melakukan kejahatan ini segera ditindak," pintanya.
Dalam konfirmasi itu, Bupati Didimus mengaku telah mendengar kabar duka tentang meninggalnya mantan Bupati Yahukimo, Abock Busup di Jakarta. "Kabar meninggalnya Pak Abock saya sudah terima, dan saya pribadi, pemerintah serta masyarakat Yahukimo sangat-sangat berduka," kata Didimus.
Lebih jelas, ia enggan mengaitkan kejadian di Yahukimo dengan meninggalnya mantan Bupati, Abock Busup. Didimus pun meminta masyarakat untuk bijak menyikapi dan mencari tahu apa penyebab meninggalnya mantan bupati dan tidak mempersalahkan orang lain apalagi mengorbankan masyarakat banyak.
"Saya harap dicari tahu dulu kronologinya seperti apa. Jangan menghasut, menfitnah dan menyalahkan orang yang tidak tahu apa-apa. Orang yang bikin isu seperti itu dipakai iblis untuk merusak hubungan kekeluargaan dan persaudaraan dan bahkan mengorbankan orang yang tidak bersalah," tandasnya.
Sebagai informasi, pada Minggu siang tadi, terjadi insiden pembakaran dan penyerangan di Dekai Kabupaten Yahukimo pasca mantan Bupati Abock Busup dikabarkan meninggal dunia di Jakarta.
Belum diketahui, jelas penyebab insiden tersebut, namun sejumlah gambar video yang beredar, di mana masyarakat yang berada di dalam gereja berhamburan keluar saat mengikuti ibadah. Seorang masyarakat terkena panah, sejumlah rumah dibakar dan terjadi aksi lempar batu.