Kamis,  09 May 2024

Pidato Bung Karno Dalam Peringatan Maulid Nabi Kaya Makna & Luar Biasa

Agus Supriyanto
Pidato Bung Karno Dalam Peringatan Maulid Nabi Kaya Makna & Luar Biasa

RADAR NONSTOP - Pidato Bung Karno dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sangat kaya makna. Juga, luar biasa dan mudah dipahami.

Demikian diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Jakarta Utara, Olsu Babay. Politisi muda Golkar ini pun sangat terkesan dengan pidato Presiden Soekarno saat peringatan maulid nabi.

"Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 1439 H, atau Selasa (20/11/2018) ini saya jadi teringat dan sangat terkesan dengan pidato Presiden Republik Indonesia pertama Ir. H. Soekarno saat beliau masih berkuasa. Pidato Soekarno tentang maulid nabi pada saat itu menurut saya melambangkan kecerdasan berpikir seorang pemimpin besar bangsa," ujarnya.

BERITA TERKAIT :
Ziarah ke Makam Bung Karno, Cak Imin Nurut Ke Kiai
Cita Citata Goyang Dumang Untuk Cucu Soekarno

Mengapa ia terkesan? "Saya sangat terkesan dengan pidato Bung Karno tentang maulid nabi itu kaya makna dan sangat gampang dipahami. Apalagi pada bagian yang menekankan bahwa bila kita ingin merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, maka kerjakan juga ajaran yang dibawa nabi," tegasnya.

Sungguh, lanjutnya, itu melambangkan sebuah kecerdasann berpikir seorang pemimpin besar bangsa. Politisi yang kini didaulat sebagai caleg DPR RI usungan Partai Golkar Nomor Urut 5 dari Dapil DKI Jakarta 3 (Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu) ini pun mengaku langsung men-share potongan pidato Bung Karno tersebut kepada teman-temannya di media sosial.

“Saya berkeyakinan, pidato Bung Karno itu akan menjadi viral pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, hari ini,” paparnya lagi.

Seperti apa isi pidato Bung Karno itu? Berikut isi pidato Bung Karno tentang maulid nabi yang membuat Olsu Babay terkesan.

“Kita sekarang merayakan maulid nabi. Apa sebenarnya yang kita rayakan? Bukan sekedar Muhammad-nya, bukan sekadar dia itu dulu nabi. Tidak.Yang kita rayakan adalah ajaran, konsepsi dan agama, yang dia berikan kepada umat. Diberi oleh Tuhan, via malaikat Jibril kepada rasul. Rasul meneruskan lagi kepada umatnya yaitu kita. Itu yang kita rayakan. Oleh karena itu, kita berkata jika kau benar-benar engkau Cinta Muhammad, jika benar-benar engkau merayakan Maulid Nabi Muhamamd Bin Abdullah. Jikalau benar-benar engkau merayakan Rasulullah yang punya hari Maulid. Kerjakan apa yang dia perintahkan. Kerjakanlah apa agama yang ia bawa .Kerjakan sama sekali. Agar supaya benar-benar kita bisa berkata, kita telah menerima daripada agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW".