RN - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengatakan, upaya paling tepat dan efektif dalam pengendalian banjir adalah Normalisasi. Khususnya, pada sejumlah sungai dan kali besar di Ibu Kota.
Menurutnya, program tersebut perlu digalakkan kembali pada tahun anggaran 2022 sehingga sungai dan kali bisa menampung air lebih banyak. Baik air yang berasal dari hujan lokal maupun kiriman dari hulu.
“Normalisasi yang paling benar menurut saya, kalau itu dijalankan dengan baik, pasti pengurangan banjir akan signifikan. Itu paling efektif karena sifatnya bisa menampung air lebih banyak,” ujar Ida di Jakarta, Sabtu (4/12/2021).
BERITA TERKAIT :PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta
Ia mengatakan, program yang tepat untuk di pesisir pantai utara Jakarta, yakni pembangunan tanggul yang kokoh. Menurutnya, upaya tersebut dapat menekan seminimal mungkin kerugian warga sekitar pantai secara materil.
“Kalau di pesisir utara, tetap efektifnya tanggul. Sebab setiap ada rob selalu banjir. Jadi solusinya pembuatan tanggul yang kokoh sesegera mungkin,” katanya.
Ida menuturkan alasan kegiatan tersebut digalakkan kembali sebab program sumur resapan yang selama ini telah dibuat di sejumlah titik dinilai kurang efektif dalam pengendalian banjir. Sehingga diputuskan dalam Rapat Badan Anggaran (banggar) untuk dihapus.
“Waktu finalisasi atau pembahasan anggaran dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), banyak komplain dari anggota Banggar bahwa ada beberapa titik, menurut mereka, pembangunan sumur resapan ini tidak efektif, yang akhirnya diputuskan oleh Banggar, dinolkan,” pungkas Ida.