RN - Persoalan pertemuan petinggi Transjakarta diduga digelar tahun lalu dengan sajian Belly Dance atau tarian perut kian memanas. Hal ini pun menyeret nama Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz lantaran memanggil Direktur Utama Transjakarta saat itu secara pribadi, alias diam-diam.
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menyangsikan pernyataan atau klarifikasi yang disampaikan Abdul Aziz.
Pasalnya, kata Adib, tidak ada satu orang pun saksi dalam pertemuan itu yang menguatkan pernyataan Aziz terkait kegiatan jajaran direksi Transjakarta di kafe yang menyajikan tarian dewasa tersebut.
BERITA TERKAIT :Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Hari Tenang, Pramono Dan Ridwan Kamil Jangan Bikin Gaduh
"Ya diragukan lah, kan engga ada saksi dia (Ketua Komisi B) panggil direksi bahas masalah sensitif senyap senyap, itu masalah intinya tuh," katanya di Jakarta, Jumat (10/12/2021).
"Belly dance jadi sensitif dan heboh ya karena yang nontonya pejabat BUMD DKI pake seragam kerja. Orang tahunya kan mereka anak buah Gubernur," lanjutnya.
Sebelumnya, Abdul Aziz mengaku sudah mengklarifikasi video itu usai rapat bersama Direksi TransJakarta kala itu. Namun, kata Aziz, pertemuan membahas Belly Dance dilakukan secara pribadi antara dirinya dengan Dirut Transjakarta saat itu di ruangan kerja Ketua Komisi B.
"Saya klarifikasi ke beliau, pak ini sebenarnya kejadianya gimana, oh kita nggak sengaja pak, orang kita lagi makan tiba-tiba ada penampilan begitu. Tapi kan saya pegang pernyataan itu, saya mohon maaf pak, itu di luar kontrol kita, nggak terulang lagi, saya minta maaf. Ya sudah selesai," kata Aziz.
Aziz mengatakan sempat menegur direksi TransJakarta atas peristiwa tersebut. Dia meminta agar ke depannya direksi menjaga sikap.
"Cari solusi aja biar hal ini jangan terulang lagi, saya ingatkan beliau, pak bagaimanapun (anda) bagian dari Pemda DKI, sensitif lah masyarakat apalagi pakai seragam. 'Iya maaf ketua, saya juga nggak tau, saya cuman makan doang di situ', tapi tiba-tiba videonya menyebar ke karyawan," ungkapnya.