Jumat,  22 November 2024

Masih Belum Terima Bapaknya Ditangkap KPK, Beredar Video Ade Puspitasari Bantah Rahmat Effendi Kena OTT

DIS/RN
Masih Belum Terima Bapaknya Ditangkap KPK, Beredar Video Ade Puspitasari Bantah Rahmat Effendi Kena OTT

RN - Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari membantah Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi yang juga merupakan bapaknya kandungnya, tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT). Menurut Ade, Rahmat Effendi tidak pernah tertangkap sedang melakukan transaksi.

Video tersebut diunggah pada akun instagram @infobekasi.coo. Dalam video tersebut terlihat Ade yang berpakaian nuansa kuning-hitam sedang berdiri pada suatu mimbar melakukan pidatonya.

"Logikanya, OTT itu, saya ada transaksi, saya serahkan terus kegep. Benar gak? Ini Tidak ada," kata Ade Puspita dalam bunyi video tersebut, Minggu (8/1/2022).

BERITA TERKAIT :
Setyo Budiyanto Jadi Ketua KPK, Bakal Geber OTT Ke Koruptor
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor

Lebih lanjut, Ade menegaskan bahwa uang yang dihadirkan KPK saat konferensi pers di Gedung KPK pada Kamis (06/01/2022) silam tidak dibawa KPK dari pendopo Wali Kota Bekasi. Menurutnya, kepemilikan uang tersebut berasal dari pihak ketiga dan dari hasil pengembangan.

"Uang yang ada di KPK itu uang yang ada di luaran dari pihak ketiga, dari Kepala Dinas, dari Camat. Itu pengembangan, tidak ada OTT," kata dia.

Ade juga mengatakan, penangkapan Rahmat Effendi juga disaksikan oleh banyak orang, termasuk staf yang sedang berada di rumah. Ade meyakinkan penjemputan Rahmat Effendi tidak membawa barang bukti uang.

"KPK hanya membawa badan pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun," tambah Ade.

Anggota DPRD Jawa Barat tersebut menduga penangkapan Bang Pepen merupakan incaran dari pihak-pihak tertentu terhadap partai Golkar. Menurutnya, penangkapan ini untuk membunuh karakter dari sosok Wali Kota Bekasi.

"Memang ini pembunuhan karakter, memang ini kuning sedang diincar, kita tahu sama tahu siapa yang mengincar ini," ungkapnya.
"Tapi nanti di 2024, jika kuning koalisi dengan oranye, matilah warna lain." sambung dia.

Dikonfirmasi terpisah, Ade mengatakan pesan tersebut disampaikannya kepada para garder berlogo pohon beringin agar tidak terusik dengan gerakan-gerakan destruktif.

"Bahwa yang saya sampaikan adalah motivasi dan suplementasi kepada kader agar tidak terusik oleh bisingnya gerakan destruktif terhadap kader Golkar kota Bekasi," kata Ade kepada awak media.