Jumat,  22 November 2024

Karut-Marut Tata Niaga Kedelai, Anggota DPR Kasih Solusi Begini 

Al
Karut-Marut Tata Niaga Kedelai, Anggota DPR Kasih Solusi Begini 
Ilustrasi. Foto: Net

RN - Harga kedelai yang meroket belakangan ini membuat resah para pengrajin tahu tempe, dan juga ibu rumah tangga. Sampai saat ini belum ada solusi dari pemerintah.

Terkait hal ini, anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak memberikan solusi untuk mengatasi persoalan kedelai, yakni dengan barter antara komoditas kedelai dengan batu bara dari Indonesia.

“Solusi jangka pendek dengan cara barter antara komoditas kedelai dengan batu bara yang merupakan keunggulan komparatif Indonesia,” kata Amin Ak, di Jakarta, Sabtu (19/2/2022).

BERITA TERKAIT :
Mogok Pedagang Tahu Tempe Meluas, Emak-Emak Cemooh Mendag
Mogok Pedagang Tahu Tempe Sudah Meluas, Emak-Emak: Pusing Pala Gue

Amin menunjuk Cina dan India, dua negara yang menjadi produsen kedelai terbesar keempat dan kelima di dunia sebagai negara tujuan kerja sama barter kedua komoditas tersebut.

Dengan demikian, lanjutnya, maka diharapkan pemerintah mengarahkan BUMN produsen batu bara bekerja sama dengan BUMN Pangan dalam melakukan tawaran barter tersebut sehingga kedelai yang diperoleh dapat untuk mengamankan stok jangka pendek, paling tidak pengamanan stok hingga Juli 2022.

BACA JUGA :   Neraca Perdagangan RI Surplus, Menko Airlangga: Mengindikasikan Pemulihan Ekonomi Terus Berlanjut
Ia mengungkapkan, stok sampai Juli tersebut karena diperkirakan harga kedelai global mulai Agustus 2022 diprediksi sudah mulai turun.

Di sisi lain, lanjutnya, produksi dalam negeri bisa digenjot dengan kedelai ditanam mulai Maret 2022, kemudian dipanen Juni hingga Juli 2022.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan naiknya harga kedelai di Indonesia karena adanya beberapa permasalahan dari negara importir antara lain cuaca buruk El Nina di kawasan Amerika Selatan.

“Jadi permasalahan kedelai di Indonesia yang harganya belakangan ini naik karena adanya beberapa permasalahan dan terjadinya El Nina di Argentina,” ujar Muhammad Lutfi.