Minggu,  08 December 2024

Aksi Pawai Dukung KPK Buka Kasus Duriangate, AGAMIS: Cak Imin Dapat Salam Nih dari Kardus Duren

RN/CR
Aksi Pawai Dukung KPK Buka Kasus Duriangate, AGAMIS: Cak Imin Dapat Salam Nih dari Kardus Duren

RN - Kelompok massa tergabung dalam Aliansi Gerakan Amankan Muhaimin Iskandar (AGAMIS) menggelar aksi pawai mendukung dan mengapresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah berani mengusut kasus duriangate "Kardus Duren" Cak Imin.

Aksi pawai dengan membentangkan spanduk dan poster bertuliskan "Makasih Cak Imin, sudah mengharumkan Indonesia walaupun hanya dengan 'KARDUS DUREN', GW DUKUNG CAK IMIN ASAL DIKASIH KARDUS DUREN dan Ingat Cak Imin - Ingat Kardus Duren - Titik..." dengan rute Gedung Merah Putih KPK keliling DKI Jakarta dan melintas depan kantor PKB.


"Aksi pawai kali ini sebagai ucapan rasa syukur, karena KPK sudah memberikan sinyal dan kabar baik kepada masyarakat Indonesia akan membuka peluang besar untuk mengusut kasus duriangate (Kardus Durian) yang menyeret nama Muhaimin Iskandar (Cak Imin)," tegas Koordinator Aksi Lukman, Selasa (29/3/2022).

BERITA TERKAIT :
AHY Senggol Cak Imin Dan Zulhas, Minta Tambahan Rp 273,1 M
Sebut OTT KPK Kampungan, Resiko Politisi Lokal Jadi Anggota DPR

"Cak Imin dapat salam nih, dari kardus duren," celutuk massa AGAMIS saat berorasi.

Kasus 'kardus durian' adalah kasus korupsi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT) di Papua pada 2011. Kasus ini melibatkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) yang saat itu dipimpin oleh Muhaimin Iskandar. Kasus ini juga melibatkan PT Alam Jaya Papua sebagai pihak swasta.

KPK ketika itu melakukan tangkap tangan pada 25 Agustus 2011 dan meringkus dua anak buah Cak Imin. Mereka adalah Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi I Nyoman Suisnaya dan bekas Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Program Kemenakertrans Dadong Irbarelawan.

Dikatakannya, aksi dukungan kepada KPK ini diharapkan penyidik lembaga antirasuah bisa segera memanggil Cak Imin agar kasus kardus durian tersebut bisa diusut secara tuntas.

Pihaknya memastikan dalam menyampaikan aksinya kali ini tidak gentar dengan adanya aksi premanisme dan persekusi yang pernah dipertontonkan para pendukung Cak Imin. Kata dia, aksi premanisme dan persekusi yang menjadi perhatian publik itu justru menjadi bola liar bagi Cak Imin sendiri. 

"Publik, netizen pun angkat bicara mengambil bagian porsinya untuk mendukung KPK agar segera memanggil Cak Imin soal kasus kardus durian," ujarnya lagi.


Mereka juga menyarankan kepada Firly Bahuri cs untuk serius membongkar kasus kardus durian yang diduga melibatkan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dengan membentuk tim khusus.

Lukman kembali menuturkan bahwa rekam jejak Cak Imin sudah memiliki rapor merah dan tidak terbantahkan lantaran beberapa kali muncul dan disebut di beberapa sidang dugaan kasus korupsi, dan yang paling heboh adalah pernyataan Mahfud MD saat tv swasta.

"Pak Mahfud MD sendiri saja menceritakan bahwa dirinya pernah diminta Kyai Said Aqil menyelamatkan Menteri NU dari kasus kardus durian. Masa iya sich bohong," pungkasnya.