RN - Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, ramai. Sejak pagi, pasar tekstil terbesar di Asia itu dipadati warga yang hendak membeli baju lebaran.
Yang menjadi primadona adalah busana muslim. "Lumayan nih laris dan ramai. Terima kasih Pak Anies Goodbeneer deh," ungkap Uda, pedagang di Blok A, Tanah Abang, Sabtu (16/4).
Uni, pedagang di PKL binaan Tanah Abang juga bersyukur. "Omzet saya naik terus. Ramai karena Corona landai, terima kasih ya Pak Anies," tukasnya.
BERITA TERKAIT :Ancol Tata Pedagang Asongan Di Kawasan Pantai untuk Naik Kelas
Daya Beli Anjlok, Sales Mobil: Omzet & Target Amburadul
Peningkatan jumlah pengunjung, berimbas pada transaksi perdagangan busana muslim di pasar grosir terbesar Asia Tenggara ini. Omset pedagang pun naik 40 hingga 50 persen dibanding sebelum Ramadan.
Hal ini diakui Fajar Al Sidiq (42), pedagang pakaian muslim pria dan perlengkapan salat di Blok A Pasar Tanah Abang. Dia mengatakan, sejak awal hingga pertengahan Ramadan ini omzet penjualannya naik antara 30 hingga 40 persen.
Menurut Fajar, sepekan sebelum Ramadan pengunjung di tokonya banyak mencari perlengkapan salat, mulai dari peci, sarung, baju Koko, hingga sajadah.
"Tahun ini berbeda dibandingkan dengan Ramadan dua tahun sebelumnya. Mungkin karena tahun ini adanya kelonggaran pemerintah atas aturan mudik lebaran dan diperbolehkannya salat tarawih di masjid," ucapnya.
Dia mengungkapkan, jika Ramadan tahun sebelumnya penjualan perlengkapan salat hanya berkisar antara 30 hingga 50 pcs, saat ini dia bisa menjual minimal 100 pcs sehari.
"Biasanya ini akan bertambah jelang Lebaran nanti," ungkapnya.
Selain menjual secara grosir, Fajar juga menjual perlengkapan salat secara eceran. Harga sarung dan sajadah dibandrol mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 800 ribu, peci seharga Rp 20 ribu hingga Rp 150 ribu dan baju koko mulai dari Rp 80 ribu hingga Rp 300 ribu.
"Alhamdulillah, omzet penjualan bisa dapat Rp 5 sampai Rp 7 juta perhari," akunya.
Hal serupa dialami Betria Fitri (47), pedagang mukena Blok B Pasar Tanah Abang. Dia mengaku sudah menikmati lonjakan pembelian sejak sebulan sebelum Ramadan.
"Biasanya pengunjung ramai di hari libur. Tidak hanya dari Jakarta, pembeli dari luar daerah juga banyak yang berkunjung," tuturnya.
Aneza (24), penjual baju gamis anak dan dewasa di Blok B juga mengaku laris manisnya penjualan selama Ramadan ini.
"Sehari minimal ada 10 pembeli yang beli grosir dan eceran. Jumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun lalu," katanya.
Untuk eceran, jelas Aneza, tokonya menjual gamis anak-anak mulai dari harga Rp 90 ribu hingga Rp 150 ribu. Sedangkan harga gamis dewasa Rp 150 sampai 300 ribu.
"Harga tergantung bahan dan model gamisnya," tutup Aneza, sambil melayani pembeli.