RN - Kebijakan Anies Baswedan yang tidak mengganggu para pendatang dinilai top. Sebab, Pemprov DKI Jakarta tidak menggelar operasi yustisi atau penjaringan terhadap pendatang baru di ibu kota usai Lebaran 2022.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI menegaskan siapapun bisa tinggal di Jakarta.
"Iya memang sudah tidak ada operasi yustisi. Karena siapapun bisa tinggal di Jakarta," ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaludin, Minggu (1/5/2022).
BERITA TERKAIT :Pilihan Destinasi Wisata Libur Lebaran, Jungle Land Sentul Dipadati Ribuan Pengunjung
Alhamdulillah, Kasus Timah Kalah Dengan Perputaran Duit Lebaran Rp 369,8 Triliun
Budi turut berbicara mengenai warga yang hanya ingin menetap di Jakarta tak sampai 1 tahun. Menurutnya, akan ada surat keterangan penduduk non permanen yang akan diberikan kepada warga itu.
"Bagi yang hanya menetap kurang dari satu tahun, kami siapkan surat keterangan penduduk non permanen," imbuhnya.
Sebelumnya, pada 2019 lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tidak lagi menggelar operasi yustisi pasca-lebaran mendatang. Namun Anies tetap meminta RT/RW di Ibu Kota melakukan pendataan bagi warga baru.
"Tidak ada operasi (yustisi)," ucap Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2019).
Meski demikian Anies menyebut istilah Layanan Bina Kependudukan sebagai cara untuk mendata warga di Ibu Kota. Di sisi lain, Anies mengatakan bila Jakarta adalah milik semua.
"Tapi kita meminta kepada RT/RW, bila ada warga baru untuk dicatat, lapor dan dicatat kependudukannya sehingga kita tahu siapa yang berada di Jakarta," ucapnya.
"Namanya operasi Bina Kependudukan. Sekarang adalah Pelayanan Bina Kependudukan," imbuh Anies.
Ribuan Orang
Jakarta masih menjadi tempat untuk mengadu nasib. Hampir setiap tahun, jumlah pendatang baru selalu naik.
Tapi, sejak negeri ini dilanda Corona pada 2020 dan 2021, jumlah pendatang mulai menurun. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat sebanyak 4.696 warga non-DKI Jakarta alias pendatang baru masuk ke Jakarta setelah mudik lebaran 2021.
Dari 4.696 orang sebanyak 3.191 laki-laki dan 1.505 perempuan. Dari jumlah tersebut, tujuan terbanyak ke Jakarta Selatan, yakni 1.424 orang, kemudian disusul ke Jakarta Barat 1.225 orang, Jakarta Timur 1.039 orang, Jakarta Utara 575 orang, Jakarta Pusat 431 orang, dan Kepulauan Seribu sebanyak 2 orang.
Pada 2019, jumlah pendatang baru sekitar 71.000. Mereka datang ke ibukota setelah Idul Fitri 2019. Di 2022 ini, jumlah pendatang baru diperkirakan bakal naik.