Jumat,  22 November 2024

Tiga Balita Tewas

Waspada, Hepatitis Misterius Incar Anak Di Jakarta

NS/RN
Waspada, Hepatitis Misterius Incar Anak Di Jakarta
Ilustrasi

RN - Ini peringatan buat emak-emak. Sebab, saat ini muncul fenomena aneh.

Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat untuk mewaspadai munculnya hepatitis misterius. Pasalnya, tiga kasus infeksi hepatitis 'misterius' yang tidak diketahui penyebabnya juga ditemukan di Indonesia.

Ada tiga pasien anak dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo, meninggal dunia setelah terkena hepatitis akut. Kemenkes RI masih mendalami proses investigasi lebih lanjut.

BERITA TERKAIT :
Melalui Gebyar Posyandu, Kelurahan Penjaringan Ajak Orang Tua Balita Cegah Stunting
Vape Sudah Dilarang Dibanyak Negara, Indonesia Kapan Nih?

Menurut Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban, penyebab hepatitis misterius juga tengah diselidiki banyak negara. Dua dugaan awal yang muncul adalah adenovirus 41 dan SARS-CoV-2.

Pada beberapa pasien, para ahli bahkan menemukan dua kombinasi virus adenovirus 41 dan SARS-CoV-2 pada kasus hepatitis akut anak. Meski begitu, pakar meyakini masih ada kemungkinan infeksi hepatitis misterius disebabkan hal lain.

"Adenovirus 41 belum pernah terkait dengan hepatitis dan patogen umum ini biasanya bisa sembuh sendiri," terang dia dalam akun Instagram pribadi Twitter, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan Selasa (3/5/2022).

Hingga kini belum ada tes yang bisa memastikan infeksi hepatitis 'misterius'. Namun, pasien dikategorikan terpapar jika dinyatakan negatif virus hepatitis A, B, C, D, E.

Prof Zubairi mewanti-wanti bahaya infeksi hepatitis misterius. Data di Inggris menunjukkan 10 dari 145 pasien dengan hepatitis akut memerlukan transplantasi hati.

"Menurut WHO, rentang usia pasien yang diidentifikasi sejauh ini antara bayi berusia satu bulan hingga remaja 18 tahun," sebutnya.

Wabah hepatitis misterius setidaknya sudah menyebar ke lebih dari 10 negara, laporan pertama dicatat Inggris dan Irlandia Utara per 15 April 2022. Kasusnya terus meningkat dan menyebar hingga 26 April 2022 WHO mencatat 169 kasus hepatitis akut misterius di 11 negara Eropa dan sejumlah negara bagian Amerika Serikat.

WHO sampai saat ini belum mengungkap kepastian dari penyebab hepatitis misterius yang melanda banyak negara.

Munculnya Gejala 

Ada beberapa gejala yang muncul. Dan gejala ini yakni gejala berupa kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, dan penurunan kesadaran.

Diketahui, gejala yang ditemukan pada ketiiga pasien meninggal dunia yakni berupa mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran. Ketiga pasien tersebut adalah rujukan dari rumah sakit di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Untuk tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Kemenkes RI juga menyebut, kini pihaknya tengah melakukan investigasi terkait penyebab kasus dugaan hepatitis akut tersebut, yakni dengan pemeriksaan panel virus secara lengkap. Juga disebutkan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan penyelidikan epidemiologi.