Selasa,  16 April 2024

Omzet Anjlok, Penyakit PMK Bikin Pedagang Daging Sapi Gigit Jari 

NS/RN
Omzet Anjlok, Penyakit PMK Bikin Pedagang Daging Sapi Gigit Jari 
Ilustrasi

RN - Penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat pedagang sapi tekor. Sejak isu PMK muncul, omzet dagangnya sudah anjlok. 

Syamsuddin, pedagang daging sapi di Parung, Bogor, Jawa Barat mengaku, kalau omzetnya anjlok. "Emak-emak ada yang takut beli daging," ungkapnya, Sabtu (14/5) sore. 

Turunnya omzet kata bapak dua anak itu, bisa mencapai 50 persen. "Semoga saja cepat berlalu," bebernya. 

BERITA TERKAIT :
Raka Durian Depok, Berawal Dari Usaha Frozen Sampai Memiliki Lima Cabang
Kejam, Pria Muslim Dituduh Bawa Daging Sapi Lalu Dibunuh

Begitu juga dengan Udin. Pedagang dagi sapi olahan di Jakbar ini mengakui, kalau isu PMK membuat pesanan turun. "Omzet anjlok mas, mau gimana lagi, itukan gara-gara PMK," ucapnya.

Begitu juga para pedagang daging sapi di Pasar Pasir Gintung, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, mengaku khawatir dengan adanya kasus penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). Pasalnya, informasi penyebaran wabah PMK sangat memengaruhi omzet penjualan daging.

Salah satu pedagang, Haji Yopi mengatakan, dampak isu PMK sangat terasa terhadap usaha yang gelutinya sejak 20 tahun silam.

"Sudah ada beberapa konsumen yang bertanya dan takut atas penularan PMK tersebut. Pembeli ada yang mulai takut mengonsumsi daging karena adanya PMK. Padahal penyakit tersebut tidak menular kepada manusia," kata Haji Yopi, Sabtu (14/5/2022).

Yopi berharap penyakit menular pada hewan ternak sapi tersebut tidak sampai masuk ke Lampung. Selain itu, para peternak dan rumah potong juga harus berperan aktif memastikan kesehatan hewan sebelum dipotong. "Jangan sampai penyakitnya masuk Lampung, bisa turun pembeli daging kalau tidak dilakukan antisipasi," ujar Yopi.

"Sebelum adanya wabah PMK, sehari bisa terjual 40 kilogram hingga 50 kilogram daging sapi, kalau sekarang paling hanya 30 kilogram per hari," tambahnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sebelumnya telah menetapkan enam wilayah di dua provinsi yang dilanda wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) pada hewan ternak sapi, yaitu kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur di Aceh, lalu Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto di Jawa Timur.

"Upaya penanganan wabah PMK juga terus dilakukan, termasuk dengan mengimpor vaksin," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam konferensi pers secara daring, Rabu (11/5/2022).

Mentan mejelaskan, strain dari virus yang menyebabkan wabah PMK juga sudah ditemukan. Hal ini penting untuk menentukan intervensi vaksin yang akan digunakan.

"Pada saat ini juga kita dengan segala kekuatan yang ada akan menghadirkan vaksin dalam waktu yang sangat singkat. Vaksin memang harus dibuat, dan kita sepakat dengan para gubernur dan bupati akan menggunakan vaksin nasional," jelasnya.