RN - Anies Baswedan pilih istirahat dari hiruk pikuk politik usai tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Hal ini dikatakan Anies menanggapi saran untuk merapat dan menjadi kader partai politik menjelang Pilpres 2024. “Ya nanti break dulu lah sebentar, habis itu baru," kata Anies di UGM, Sleman, DIY, Rabu (25/5).
Selain itu, Anies mengatakan masih ingin menuntaskan rencana programnya sebelum habis masa jabatan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 pada Oktober tahun ini.
BERITA TERKAIT :Serangan Fajar Di Bengkulu Rp 50 Ribu, Di Jakarta Berapa Nih?
Sekda Bengkulu Jadi Pengepul Duit Hasil Pemerasan ke Honorer, Rohidin Mersyah Mirip Drakula?
"Sekarang ini saya saya sedang menuntaskan di Jakarta. Jadi saya berharap beberapa bulan terakhir ke depan, semua yang menjadi rencana program bisa dituntaskan," kata Anies.
Dalam waktu dekat, Anies masih akan terlibat di grand launching atau peresmian Jakarta International Stadium dan Taman Ismail Marzuki yang menjalani revitalisasi.
"Jadi saya masih konsentrasi di situ. Nanti kalau itu sudah selesai baru memikirkan tahap berikutnya. Ada urutannya," kata Anies.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi kader partai politik.
Ia mengatakan persaingan menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan semakin ketat. Saat ini elektabilitas Anies cukup tinggi.
Dia mengatakan dengan memiliki kendaraan politik berupa partai, Anies diyakini bisa menjadi calon dalam Pilpres 2024 dengan lancar.
"Makanya saran saya segeralah jadi kader partai politik, untuk menjaga elektabilitas supaya bisa bergerak di situ. Jadi ibaratnya nyetir, mobil Anies mobil sewaan, sementara Ketum meski langkahnya belum secepat Anies tapi mobil sendiri," kata Mujiyono dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5).
Ia menilai berakhirnya masa kerja Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 mendatang, akan menggerus elektabilitas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.