Jumat,  22 November 2024

Cara Menular Hepatitis Akut Misterius dan Cacar Monyet, Ibu-ibu Perlu Tahu

Tori
Cara Menular Hepatitis Akut Misterius dan Cacar Monyet, Ibu-ibu Perlu Tahu
Smart Mom Gathering/Biodef

RN - Meskipun kasus aktif COVID-19 telah mereda tapi faktanya virus ini belum hilang. Masih ada di antara kita.

Selain itu juga adanya ancaman virus berbahaya lain yang berpotensi untuk menyerang anak seperti penyakit hepatitis akut misterius dan cacar monyet akan selalu ada sehingga membuat ibu harus tetap waspada. Terlebih lagi, pemerintah mulai melonggarkan kebijakannya terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sehingga anak-anak mulai kembali ke sekolah. 

Masyarakat, khususnya para ibu harus mulai beradaptasi serta harus selalu memberikan perlindungan ekstra untuk keluarga agar dapat terhindar dari penyakit berbahaya. 

BERITA TERKAIT :
Cacar Monyet (Mpox) Pelan Tapi Pasti, Orang Dari Luar Negeri Bakal Dipantau
Cacar Monyet Bikin Parno, Mpox Muncul Dari Luar Negeri

Group Head Personal Care PT Paragon Technology and Innovation, Khikin Indahsari mengatakan, dengan mengedukasi para ibu mengenai penyakit dan virus berbahaya yang saat ini informasinya telah tersebar di dunia kesehatan merupakan salah satu cara Biodef untuk menjadi bagian dari perlindungan keluarga Indonesia. 

"Kami ingin meningkatkan awareness para ibu akan cara penularan, bahaya dan gejala yang ditimbulkan agar dapat melakukan langkah pencegahan supaya anak serta keluarganya terhindar dari paparan penyakit ini," ujar Khikin, dikutip dari siaran pers, Minggu (29/5/2022).

Menurut Khikin, keunggulan Biodef terletak pada formulanya yang memberikan extra layer of protection untuk keluarga Indonesia, di mana 99,9 persen intensif lawan kuman, virus dan bakteri, melindungi kulit dari kekeringan dan melembabkan. Terpenting juga adalah cegah kuman dan virus masuk ke dalam kulit. 

"Seluruh produk Biodef telah lolos dermatologically-tested serta hypoallergenic, sehingga cocok untuk seluruh jenis kulit termasuk kulit sensitif. Dengan pH balanced 5,5 tentunya Biodef juga aman digunakan oleh seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak usia tiga tahun keatas.” jelas Khikin. 

Sampai saat ini, hepatitis akut misterius belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, dugaan sementara penyebab penyakit ini adalah infeksi Adenovirus, terutama tipe 41F, paska infeksi COVID-19, obat, toksin, atau paparan lingkungan lainnya. Penyebab lainnya seperti virus, jamur, bakteri dan parasit atau kemungkinan lainnya adalah varian terbaru dari SARS-COV-2. 

Umumnya, gejala awal yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah demam, diare, lesu dan penurunan nafsu makan, sesak nafas, Buang Air Besar (BAB) berwarna lebih pucat atau Buang Air Kecil (BAK) berwarna lebih gelap, penyakit kuning, diare, nyeri atau rasa tidak nyaman diperut, mual dan muntah, nyeri otot dan nyeri sendi, gatal dan penurunan kesadaran. 

Di sisi lain, adanya ancaman penyakit cacar monyet (Monkeypox) disebabkan oleh orthopoxvirus dengan gejala ruam yang tidak dapat dijelaskan disertai dengan satu atau lebih dari gejala berikut; nyeri kepala, demam mendadak dengan suhu >38,5°C, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, nyeri punggung, dan kelemahan. 

Terkait hal tersebut, dokter anak dan Founder 'Tentang Anak' Mesty Ariotedjo menjelaskan, penyakit cacar monyet dapat menular melalui darah, air liur, cairan tubuh, lesi kulit atau cairan pada cacar dan droplet pernapasan. Sedangkan penyakit hepatitis misterius ini masih belum diketahui penyebab dan proses penyebarannya.

"Kedua penyakit ini membuat kita menjadi harus lebih sadar akan kebersihan diri. Salah satu langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh para ibu adalah dengan membiasakan keluarganya, khususnya anak untuk selalu mencuci tangan serta mandi secara rutin dengan menggunakan sabun antiseptik alami yang terbukti dapat melawan virus secara signifikan dan memberikan proteksi ekstra," pesan dr. Mesty. 

Public Figure Smart Mom, Irish Bella menyampaikan, sebagai seorang ibu, dirinya tetap merasa khawatir karena kemungkinan anak terserang penyakit berbahaya tetap selalu ada. 

"Saya selalu membiasakan keluarga saya untuk rajin mandi dan cuci tangan guna meminimalisir paparan penyakit berbahaya ini. Untuk itu, saya sangat selektif dalam memilih produk sabun antiseptik, terlebih saya memiliki pengalaman kulit menjadi kering ketika terlalu sering mencuci tangan," ungkapnya.