JARI 98 Gelar Diskus ‘Polri Dibenci Tapi Dirindu’

RN - Polri merupakan profesi yang sangat mulia, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, sehingga sangat dibutuhkan kehadirannya di masyarakat.

Apabila tidak ada polisi, maka kemacetan lalu lintas akan semakin parah, walaupun kemacetan memang sudah cukup parah. Jika ada perampokan, polisilah yang maju bertaruh nyawa untuk menangkap, jika tidak berhasil menangkap justru malah jiwa melayang.

“Namun di sisi lain, ada juga yang membencinya. Di mana pun di dunia ini, di negara mana pun, pasti ada “good cops and bad cops”, termasuk di Negara kita tercinta Indonesia. Akan menjumpai kenyataan itu,” ujar Wasekjen JARI’ 98, Donny Fraga Wijaya kepada radarnonstop.co melalui pesan elektroniknya, Kamis (9/6).

BERITA TERKAIT :
Meski Diguyur Hujan, Dukcapil Penjaringan Tetap Gelar Pelayanan di Pos RW 17

---

Biar Tahu Item Loksem Binaan UMKM, Kelurahan Penjaringan Tebar Data di Website Pemkot Jakut

---

Akan tetapi, imbuh Donny, masyarakat pun harus jujur mengakui setiap prestasi yang berhasil Polri raih di era pandemi saat ini. Polri bekerja keras menjadi garda terdepan mengorbankan nyawa.

Di jalanan itu, jika terjadi kemacetan atau gangguan lalu lintas lain, polisi-lah yang dicari-cari. Kalau sudah seperti ini, masyarakat itu benci tapi rindu sama polisi, terutama kalau ada kemacetan. Tapi pada dasarnya polisi tetap akan memberikan pelayanan ke masyarakat pengguna jalan. Dipersoalan lain juga demikian.

“Disinilah apresiasi dari masyarakat dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan profesionalisme Polri. Namun Polri pun tidak boleh berbesar hati ketika berhasil meringkus pengedar narkoba atau gembong terorisme. Karena Selama masyarakat masih belum percaya dengan kinerja Polri, selama itu pula pekerjaan rumah korps Bhayangkara masih banyak,” beber Donny.

Untuk mengupas persoalan tersebut imbuh Donny, JARI 98 akan menggelar kegiatan diskusi publik pada :

Hari / Tanggal : Kamis / 9 Juni 2022

Waktu : Pukul 14.00 wib

Tempat : Resto Hotel Bintang Baru Sawah Besar Jakpus

Narasumber :

1. Stanislaus Riyanta (Pengamat Intelijen & Keamanan)

2. Karyono Wibowo (Pengamat IPI)

3. Abdullah Kelrey (Gerakan Pemerhati Kepolisian)