Jumat,  22 November 2024

Ancaman Ombak Enam Meter Di Laut Jawa, NTT & NTB

RN/NS
Ancaman Ombak Enam Meter Di Laut Jawa, NTT & NTB
Ilustrasi

RN - Ancaman ombak setinggi enam meter mengancam laut Indonesia. Untuk itu para nelayan dan warga yang tinggal di pesisir diminta waspada.

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 10 - 11 Juli 2022. Beberapa perairan di Indonesia berpotensi mengalami gelombang tinggi.

"Gelombang sudah mulai besar tapi belum tinggi," tegas nelayan di Cirebon, Jawa Barat, Senin (11/7).

BERITA TERKAIT :
Bakal Dihajar Hujan, Warga Jakbar Harus Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Banjir
Diprediksi Bakal Diguyur Hujan, Walikota Jaksel Tingkatkan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana

BMKG menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur -Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot. BMKG mencatat kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Banda, perairan selatan Jawa - Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Samudra Hindia Selatan Jawa - Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di perairan timur P. Simeulue, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan P. Rote - Kupang, Selat Ombai, Laut Timor, Laut Jawa," kata BMKG seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu, (10/7/2022).

Kemudian, Laut Flores, Selat Makassar bagian selatan, perairan Sabalana - Kep. Selayar, perairan barat Baubau - Kep. Wakatobi, perairan Manui - Kendari, perairan selatan Flores, perairan selatan Kep. Banggai - Sula, perairan utara Kep. Talaud, Laut Seram, perairan selatan P. Buru - P. Seram, perairan Kep. Sermata - Babar, perairan utara Kep. Kei - Aru, perairan Fakfak - Kaimana, perairan Amamapare, perairan utara Papua Barat, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua.

Sementara itu untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,50 - 4 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Simeulue - Kep. Mentawai, perairan Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia Barat Aceh - Kep. Mentawai,  Selat Sunda, perairan selatan P. Jawa - P. Sawu. Kemudian, Laut Sawu, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Bali - Sawu, Laut Natuna Utara, Laut Banda, perairan Wakatobi bagian timur, perairan selatan Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kai - Aru, dan Laut Arafuru.

Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4 - 6 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Barat Kep. Enggano - Lampung, dan Samudra Hindia Selatan Banten - Jawa Timur.

Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m, kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m, kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar BMKG.